Selasa, 04 November 2008

Terpuji atau Terhina??


Mari kita bercerita tentang salah seorang teman kita yang dikaruniai Tuhan hal-hal-yang-menyejukkan pandangan.

Alkisah dia sedang patah hati dan curhat sama saya. Intinya, ia tidak hanya sekali dia menjalin hubungan dengan seorang lelaki, namun selalu berhenti di tengah jalan. Dia merasa bahwa lelaki-lelaki itu hanya melihat dia dari fisiknya saja. Dia ada, tapi hanya sekedar untuk dipamerkan ke teman-temannya. Sekedar memoar of achievement bahwa sang lelaki bisa mendapatkan dirinya, yang cantik lagipula pintar. Teman kita merasa kesulitan untuk melihat lelaki mana yang benar-benar tulus menyukai dan menyayanginya.

Masih diliputi rasa gundah dan kecewa, ia berkata: "Enak ya jadi orang kayak kamu. Kalau ada orang yang bilang sayang sama kamu, pasti dia tuluuuuuus banget.."

Hm, detik itu, aku bingung. Apakah aku harus merasa terpuji atau terhina?
Harus seneng atau malah marah?

Aku yakin dia ga bermaksud buruk. Jadi kuputuskan untuk merasa terpuji. Dengan begitu aku bisa menghembuskan nafas dan bersyukur. "Ya, semoga saja... dear."

hehehe x)


rute baru ke-Hidupan



Sekarang, at least sampai akhir tahun ini, setiap hari aku akan keliling Bandung. Rumahku, yang notabene di ujung-Bandung-hampir-ekstrim-timur kini akan terbang ke ujung-Bandung-hampir-ekstrim-barat-rada-atas. Kedua ujung ekstrim itu sebenarnya dekat saja, hanya jika kita bisa memanfaatkan jalan layang Pasopati dengan optimal. Sayangnya, ga ada rute angkot lewat atas jalan layang. Jadinya ya kudu jalan bawah. Dan jalan bawah butuh waktu lama karena jalan Bandung tea kokomoan pada searah, jadi we kudu puputeran.


(perhatikan jalan lurus berwarna biru yang indah dan membelah Bandung ituh..)


Tentu saja rute-lurus-itu adalah rute ideal. Kalo saja bumi melengkung ke atas, tentu langsung keliatan dari rumah. Seperti layaknya aku bisa liat Gunung Manglayang dari rumah.

Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China. Dan untunglah, banyak jalan menuju Roma. Duh, tapi ko ga nyambung sih? Puputeran gituh? Apa pake ada acara pake transit di Pyongyang?

Let's get it on..



Pilihan vs. Komitmen


Ceritanya rumit. It's complicated. Saya ga pandai buat cerita singkat. Saya bisa cerita panjang, tapi ga semua mau baca dan ga semua orang ngerti. Jadi intinya... aku menerima hubungan jangka pendek dan (ternyata) melewatkan tawaran hubungan jangka panjang (yang datang kemudian). Padahal, hubungan jangka panjang ini udah kucari-cari sejak lama. It means saya mau banget. Bahkan, dengan maksud sambil menanti hubungan jangka panjang yang valuable seperti ini, saya menerima hubungan jangka pendek. Dengan alasan komitmen yang sudah lebih dulu dibuat dengan jangka pendek ini... i missed the hubungan jangka panjang. Bukan tidak mungkin hubungan jangka pendek yang sekarang ini akan menjadi hubungan jangka panjang. Namun jika harus memilih.. kayaknya saya mau berkembang di lahan lain saja=)

What am i thinking???

Yang pasti, ini tidak seperti apa yang kalian semua pikirkan. Dan tidak sesederhana satu paragraf. Jadi complicated karena ada pihak ketiga yang masih kuharapkan. Tapi dia belum ngasih kepastian. Istilahnya masih dalam proses. Chance-nya 50-50. Harusnya kesempatannya lebih gede, tapi salah strategi di awal.

Yang pasti, tidak ada pihak yang merugi atau dirugikan pihak tertentu. Ya, semoga saja. Dan semoga setiap pihak akan mendapatkan yang terbaik pada akhirnya. Ya, semoga.

Ya begitulah. Yang pasti ini tidak seperti apa yang kalian semua pikirkan. Dan saya akan menjalani yang ada di depan mata dengan sepenuh hati. Doakan semoga lancar ya=)


I'd do anything 4u, bcoz...


Berdasarkan pengalaman selama sebulan ini... ternyata ada tiga hal yang membuat orang akan bersedia "melakukan apa saja" buat kita.

1. Rasa bersalah
Siapa yang ngerasa pernaaaaaaaaaah? Untuk alasan yang satu ini, ntah kenapa sekarang lagi merasa mengeruk keuntungan dari rasa bersalah orang. Duh.. maaf ya, ga maksud ko.. Aku juga pernah ngerasa "i'll do anything 4u" karena rasa bersalah. Nah, rasa bersalah ini, termasuk dalam kualifikasi: lagi punya dosa terus kepergok. Supaya kita ga dilaporin, kita nyogok orang deh buat shut-up. "i'll do anything 4u" ini dimotivasi juga oleh rasa bersalah, bukan? Hm, coba ditilik: kenapa ga "i'll do something 4u"? karena.. bahkan ke hal2 yang berkonotasi negatif bakal dilakukan demi menghapus rasa bersalah. Dan tentunya, bisa aja ga cuma sekali kan? Hahaha..

2. Rasa cinta.
Ngakuuuuu... terutama yang lagi jatuh cintah. Ya ya.. ga ngaku juga gapapa. I'd do anything berasa ga dilakukan karena kita ngelakuin itu (sebenernya) untuk kesejahteraan diri sendiri juga. hehe5=p Rasanya seneng ajah ngelakuin segala hal buat orang yang kita sayang. Termasuk efek "rela berkorban" yang menyertainya. Dan soundtrack of the day-nya adalah "i'll give the whole world 4u". Bener ga..

3. Utang budi.
Atau secara halus: punya rasa terima kasih. Pada umumnya, utang budi punya muatan lebih besar daripada sekedar utang duit. Standar ngebalesnya sungguh sangat subjektif, karena ga ada itungan eksak untuk bikin impas. Kasarnya, semakin besar yang dilakukan orang untuk kita, semakin kita ngerasa punya utang budi yang harus dibales. Saking complicatednya, utang budi kadang dibalas dengan pemberian material berlebihan. Yang juga termasuk dalam kategori ini adalah: "kalau ada maunya", istilahnya nyogok. Kalau seperti ini, urusan pembalasan-budi bisa dobel. Before-after. Eksperimental banged dah.

Contoh masalah utang budi ini misalnya Siti Nurbaya. Kata sapa dia nikah dijodoin? Di roman aslinya, keputusan Siti untuk menikah dengan Datux Maringgih adalah inisiatif. Ortunya punya utang, biar lunas, dia ngorbanin cinta dan diri sendiri dengan menikah dengan The Datux. The Datux senanglah. Masa ada kucing nolak daging?


***

Pesan moralnya adalah..
Pertama. Kalau ada orang yang melakukan 3 hal di atas ke kita, jangan dimanfaatin dengan minta yang macem2 dong. Kan kesian. Menyukuri boleh, menerima juga ga dilarang, asal mereka tenang lagi aja. Bilang aja kita mah ikhlas... Kedua, jaga agar kita ga punya ketiga rasa diatas secara berlebihan. Kita ga mau kan kayak The Calling nyanyiin Adrienne "..u used me, used me up..."

Tulisan ini dibuat hanya untuk bersenang2. Inspired by sinetron jg tentunya=p

sandang-pangan-papan



Inget ga, dulu kita pernah diajarin masalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Didalam kebutuhan primer ada sub kategori; sandang, pangan, papan. Tapi seiring dengan kemajuan zaman, sandang-pangan-papan itu berkembang menjadi kebutuhan sekunder, bahkan tersier. Sesuatu yang tetap dicari dan ditambahkan walaupun kadarnya sudah lebih dari cukup.

Nah, ada 3 orang yang memiliki fokus pemenuhan kebutuhan yang berbeda. Ini adalah jenis kebutuhan primer yang berkembang sampai taraf tersier. life-style, bo.


1. Focus: sandang.
Nah, ini contohnya my tante yang bungsu, alias tante paling muda, dimana kalo lagi jalan bareng, kita kayak anak seumuran. Dia suka banget jalan-jalan. Utamanya belanja. Kita sebut saja Tante S. Tante S ini sangat suka belanja baju. Dari luar sampai dalam. Dari depan sampai belakang. Dari atas sampai bawah. Dari pokok sampai aksesoris. Tidak puas dengan membeli, beliau bersedia menjahit, asalkan sesuai dengan ukuran dan model yang diinginkan. Budget disesuaikan dengan diskon. Dan diskon terjadi setiap saat, bukan?

2. Focus: pangan.
Seorang sahabat yang berbahagia, sebut saja P. Dia itu.. juara deh kalo urusan wisata kuliner. Kalo dia gantiin Pak Bondan, ratingnya bakal meninggi. Kayaknya, di otaknya ada katalog list makanan enak (setidaknya) dari Bandung sampai Jakarta. Dia punya standar bagus. Kalo emang enak, berarti emang enak banget! Kalo kata dia ga recomended, ya biasanya bener. Jadi ga usah nyoba kalo ga mau rugi. Budget tampaknya tidak pernah jadi masalah. Dengan bahagia, kita disekelilingnya senantiasa kecipratan (traktiran) makanan. Ada tempat makan baru? Konsul dulu deh sama Mr.P (kayak merek snack=p).

3. Focus: papan.
Seseorang yang dulunya bercita-cita jadi arsitek berinisial R, sangat suka liat rumah-rumah dengan bentuk bagus. Termasuk segala furniture di dalamnya. Hobinya ngeliat desain rumah, ngecengin rumah-rumah bagus di kompleks-kompleks, liat TV yang berhubungan dengan griya, mupeng liatin kursi, kasur, lemari, rak buku, sofa dan meja di mall.. Things like that. Obsesinya disalurkan dengan maen The Sims. Sayangnya, rumahnya udah sesek dipenuhin barang-barang yang dibeli sama mamanya. Mengingat budget, maka ia baru bisa masuk bab ngumpulin brosur perumahan yang ada disainnya. Dan dia pikir, memiliki pendamping seorang arsitek bukanlah ide yang buruk..=p

Kamu termasuk yang mana?


Sabtu, 27 September 2008

Tentang Air


Air sangat unik. Dia sangat konform dengan keadaan di sekelilingnya. Kalau keadaan sekitarnya kelewat dingin, air beradaptasi dengan menjadi es. Sebenernya bukan menyesuaikan diri, tapi lebih mengikuti konsekuensi dari lingkungan. Lihat air dalam keadaan yang sangat panas. Tanpa dia sadari, dia akan berubah bentuk menjadi uap. Ini bukan salah air. Karena alam memintanya untuk menjadi seperti itu. Makanya beberapa orang bilang, air itu sensitif, terutama sama keadaan di sekitarnya.

Mungkin ketika berhadapan dengan kekerasan watak 'tanah', watak air akan membentuk es untuk menandingi kekerasan sebongkah tanah. Tidak, ia tidak berubah jadi tanah, ia hanya menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ia menandingi lingkungannya. Anggaplah Windu memang sang phlegmatis berelemen air. Kita memang sulit membayangkan Windu* yang keras. Tapi Windu bisa teguh pendirian dan tetap melakukan apa yang dia percayai. Hal ini mungkin berhubungan dengan sifat airnya yang berubah jadi es padat karena tuntutan keadaan. Bukan karena ia berubah jadi tanah hanya karena ia menjadi keras. Beda lagi jika watak air berhadapan dengan udara yang panas. Ia mampu berubah jadi uap, karena konsekuensi dari lingkungan. Itu mungkin sebabnya beberapa orang menganalogikan sifat air dengan sisi emosional seseorang. Maksudnya perasaannya tentu bisa berubah-ubah..

Jika air membentur tembok, air cenderung akan berbalik. Sama halnya ketika air mendapat serangan, air cenderung untuk membalikan serangan itu. Air jarang menjadi pihak yang pertama kali menyerang. Air cenderung untuk bertahan. Tapi jangan salah, air juga bisa memiliki kekuatan yang dasyat, tergantung keadaannya. Dan itu (hanya) dipacu oleh insting. Lihat air terjun. Kekuatannya bisa timbul segitu dasyat karena pengaruh lingkungan yang berbeda secara drastis. Betapa potensial menjadi air. Kekuatan ini timbul dari insting, kadang tanpa pertimbangan logika. Contoh lain, air mungkin mempertimbangkan bahwa dengan tetap menjadi air, ia akan lebih berguna bagi makhluk hidup di saat panas. Tapi apa daya, insting menguap itu kadang datang karena tuntutan keadaan. Kalau sudah begini, siapa yang bisa tunduk dengan logika?

Untuk air yang 'dalam', biasanya mereka tampak sangat tenang. Kita ga tau apa yang ada di dalamnya. Kadang air begitu rendah hati sehingga yang tampak tidak seperti kelihatannya. Karena pembiasan, air terbiasa terlihat dangkal dari yang sebenarnya. Air yang kualitasnya baik tidaklah sombong. Ia memperlihatkan apa saja yang ada dalam dirinya. Kita bisa bercermin, menemukan keindahan, kesejukan, dan menemukan kebijaksanaan dari dirinya.

Lihat air yang konsisten dan sabar. Apakah tetesan air tampak berbahaya? Tidak sama sekali. Apa yang bisa ia lakukan? air yang konsisten dan sabar bahkan bisa membuat sebuah batu memiliki lubang.

Lihat juga lautan yang dalam. Tampak tenang dan bahagia. Tapi tahukan kita apa yang terjadi di dalamnya? Emosi apa yang ia pendam? Ga salah jika salah satu quote dalam Titanic mengungkapkan: "Hati wanita dalah lautan rahasia terdalam." Aku sepenuhnya setuju. Siapa sih yang penah benar-benar tahu isi hati seorang wanita? Luarnya begitu tenang dan begitu menyenangkan.. gejolak di dalamnya siapa yang tahu??

Lalu, apa hubungan air dengan tanah, udara dan api? Dimana posisi air? Benarkah bahwa:
Tanah harus dihadapi dengan angin
Angin harus dihadapi oleh api
Api harus dihadapi oleh air
Dan air harus dihadapi oleh tanah?

Well, i don't know. Aku lebih senang memikirkan apa yang bisa dilakukan oleh air. Apa yang bisa dikendalikan oleh air. Aplikasi pengendalian air bisa dilihat dalam jurus-jurus Tai Chi, sebuah seni bela diri dari Cina yang memperagakan gerakan lambat dan elegan seperti air yang mengalir. Aset terpenting dalam pengendalian air terletak pada kemampuan pertahanannya. Dalam serial Avatar, pengendalian unsur air berbeda dari pengendalian unsur lainnya. Jurus pengendalian air lebih fokus untuk membalikkan serangan lawan daripada menyerang secara langsung. Karena air mampu berubah-ubah, para pengendali air mampu membekukan, mencairkan, menguapkan mamupun memadatkan air, sesuai dengan keinginannya. Pengendali air juga mampu mengontrol sifat kohesi air, yang memberi mereka kemampuan untuk menangkap maupun memotong objek dengan pengendalian air. Pengendali air yang mahir juga mampu menyembuhkan luka dan menghilangkan rasa sakit dengan membuka aliran chi di sekujur tubuh, dengan air sebagai perantaranya. What an amazing thing..

Air memang sangat serba guna dengan manfaat yang luar biasa. Hal itu sama sekali bukan rahasia. Tentu saja. Apalagi jika kita bisa menempatkannya dengan baik. Jadi inget tentang tempramen Phlegmatis yang dilambangkan juga oleh air. Ada beberapa kesamaan. Orang phlegmatis kan kesannya adaptable, cenderung pasif, kompromistis dan menghindari konflik. Tidak heran. Pasif, karena sifat air memang 'menyesuaikan diri' dengan lingkungannya. Kompromistis karena sifat air memang sesuai dengan wadahnya, tidak akan ada konflik tentang kelebihan sudut atau gak pas dengan wadahnya (seperti yang biasa terjadi pada balok atau bongkahan batu). Bahkan dengan kadar air yang cukup, dunia yang terlalu asin akan menjadi lebih baik. Dunia yang kelewat kotor bisa dibersihkan. Ga heran kalau banyak orang yang senang dengan elemen air. Karena air begitu friendly.

Air. Kadang kita suka sekali air. Sadar atau tidak, kita butuh air. Kalau kita ditanya bagian apa dari air yang kita suka, biasanya kita susah buat jawab. Apanya ya? Ga ada yang menonjol dari air. Apakah hidrogennya atau oksigennya? Jika dilihat secara terpisah, keduanya malah bukan lagi air. Air disukai karena air adalah air. Air sebagai sesuatu yang utuh. Memang tidak ada yang menonjol dari air. Hal ini mendukung ciri khas orang Phlegmatis, umumnya tidak ada yang benar-benar menonjol. Tapi mereka adalah orang yang menyenangkan dan utuh untuk diajak bergaul. Mereka tidak harus menjadi palsu. Mereka hanya perlu jadi diri mereka sendiri. Dan ini jugalah yang membuat mereka senantiasa rendah hati. Tapi kuyakin semua setuju. Ga ada yang ga butuh air.

Hm.. mungkin terlalu lancang untuk menghubung-hubungkan antara tempramen phlegmatis dan elemen air (atau mungkin selanjutnya aku akan menghubungkan tiga tempramen lain dengan tiga elemen lainnya). But hey, menuliskan ini sangat menyenangkan. Iya baiklah, zodiak memang dinaungi oleh elemen-elemen tertentu dalam kepercayaan Yunani kuno dan bukan berarti jadi bagian dari kepribadian. Tapi tentu ada alasannya kenapa mereka sama-sama pake istilah tanah, air dan udara kan? Tentunya ada kesamaan atau pesan-pesan yang ingin disampaikan berkenaan dengan sifat yang dibawa oleh masing-masing elemen. Bisa aja kan? Buatku pribadi, semua nyambung-nyambung aja... dan cocok-cocok aja kalau disambungin sama kepribadian. Hehe, ngeyel=p


***

Terima kasih untuk orang-orang ber-elemen (dan bersifat seperti) air yang ada di dunia...

Btw, ayahku pisces loh. Bukan, maksudnya ayahku bukan ikan. Maksudnya, ayahku zodiaknya Pisces yang tentu aja elemennya air. Ayahku senantiasa tenang dan bijak, mungkin karena ia adalah air yang dalam. Seperti lautan. Tenang dan bersahaja. Seimbang dan menetralkan hati yang gundah. Setiap saat panas, air di lautan memang menguap, tapi selalu kembali dalam bentuk air. Ia stabil dan senantiasa bisa diandalkan untuk pulang. Bagaimanapun keadaannya, apakah ia keras menjadi es, atau tidak tampak menjadi udara, ia tetaplah air. Yang bisa menyejukkan dan melepaskan aku dari dahaga... pada waktu yang tepat. Makasih, Pap=)

*) Buat Windu yang sudah menjadi dirinya sendiri, thank you. You are soooo inspiring=)


Jika terdapat kesalahan, itu menjadi tanggung jawabku sebagai penulis. Bagian soal Tai-Chi kudapatkan dari situs yang membahas tentang Avatar.



Sabtu, 20 September 2008

(My) Personality Plus


Di sampul depan bukunya tertulis:
Bagaimana memahami orang lain dengan memahami diri sendiri.


Kalo pernah denger yang namanya sanguinis, koleris, plegmatis dan melankolis, bisa jadi kita lagi ngomongin hal yang sama: buku Personality-Plus! Setelah membaca (meminjam, red) buku ini sekitar awal kuliah -dan sempat melupakannya- akhirnya kubaca lagi kemarin. Dan tidak ada yang berubah: aku tetap meminjam bukunya (walo dari orang yang berbeda), hehe=p

Gampangnya, kalau ada tim hedon atau tim gonjreng, disana pasti ada campuran sanguin atau sanguin asli. Yang biasanya bagus jadi pemimpin biasanya orang koleris. Yang teratur, idealis, sensitif-emosional biasanya melankolis. Dan yang nampaknya lempeng-lempeng bahagia biasanya Phlegmatis. Buat psikopad (yang kenal), orang sanguin misalnya Panji. Inget deh kalo Panji lagi bahas soal makanan enak, atau kalau ketawa.. wah asek banget deh. Koleris, misalnya Reza sepak terjangnya dalam kepemimpinan tidak diragukan lagi. Melankolis, misalnya Mimim. Phlegmatis, misalnya Windu... atau Hadi. Ada juga yang tampaknya campuran. Ini mah sotoy aja ni ya.. Ijal koleris-melankolis (udah ngaku), Rizky sanguin-melankolis (kayaknya), Lusi (mungkin) melankolis-phlegmatis.. Lhaaa... ko bawaannya mellow semua tho?? Hahaha.. maap kalo sotoy x)

Setiap orang adalah campuran yang unik. Ga ada dua orang yang sama, setuju! Aku mengerti ko, maksud buku ini bukan mau mengotak-ngotakkan orang secara ekstrim. Hanya mempermudah kita melihat persamaan-perbedaan setiap orang. Kata pengarangnya, kita bisa memahami orang lain dengan memahami diri sendiri. Mungkin ada orang yang sama-sama Sanguin, tapi kadarnya bisa beda. Tergantung ciri apa yang mendominasi dirinya.

Pertamanya kita mesti punya dasar dan sedikit pengetahuan tentang diri kita sendiri sehingga kita bisa ikuti tesnya. Apa kita sanguin, koleris, melankolis atau phlegmatis. Kalo emang udah pernah nyoba, inget deh, dulu hasilnya gimana ya?? Buat yang sama sekali belom pernah baca Personality Plus, bisa deh cocokin sifat-sifat kamu sama bagan yang kubuat di bawah ini..

Ih, ko tabelnya jadi kecil banget sih? Kebaca ga?
Kalo engga, download aja terus perbesar sendiri=p


Sebenernya, ga kaci kalo liat kumpulan sifatnya langsung. Di alat ukur aslinya, susunan kata-kata tu diacak, yang huruf awalnya sama. Jadi sistemnya forced choice. Misalnya diantara Animated-Adaptable-Analitical-Adventorous, mana yang lebih kamu banget?? Atau diantara Inconsistent-Intolerant-Indifferent-Introvert, mana yang paling jadi kelemahan kamu? Pilih salah satu dan begitu seterusnya.

Oya, setiap orang bisa aja punya dua dari empat tempramen itu. Jadinya tempramen campuran. Bisa campuran alami (kayak sanguin-koleris dan plegma-melanchole) atau campuran pelengkap (sanguin-phlegma dan koleris-melanchole). Bsa juga campuran berlawanan (sanguin-melanchole atau koleris-phlegma). Kesemuanya membuat individu jadi punya sebuah dinamika kepribadian yang unik=)

Kalau mau lebih jelas, mendingan baca deh bukunya Florence Littauer. Diulang ya, judulnya Personality Plus, harga ga nyampe 30.000 kayaknya. Sampulnya warna kuning, gonjreng banget dah. Dan warna tulisan dominan di covernya adalah biru-merah-ijo. Kamu tau kenapa sampulnya kuning? Karena penulisnya ngaku sebagai Sanguinis. Hehehe=p

Terus, berdasarkan hasil browsingan dari sekian situs, dari mulai blog, dot edu, wikipedia dan sebagainya, didapatkanlah hubungan-hubungan antar teori. Ni, dah kubuat jadi tabel. Ternyata dulunya ini berasal dari pemikiran Hipokrates (460-370 S.M.) yang menggolongkan orang berdasarkan cairan tubuh yang dominan dalam diri seseorang yang ternyata berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah lakunya. Selanjutnya, konsep ini berkembang dan berkembang seiring waktu. Dan ternyata, semuanya berhubungan dan saling terkait=)


Yah.. ini juga kecil banget lagihh.. Ya.. gimana dong? Maapin deh ya..

Dalam perkembangannya, Ibnu Sina lalu menggambarkan atau mensimbolkan karakteristik temparemental dari dingin, panas, lembab dan kering dalam bentuk istilah elemen Tanah, Api, Air, dan Udara. Belakangan ini kita kemudian mendengar, hanya Sang Avatar saja lah yang mampu menguasai keempat elemen Ibnu Sina tersebut. Yang suka nonton filmnya pasti ngerti=)

Dari semua konsep yang ada, konsep tanah, api, air, udara ini paling menarik buatku. Karena konsep ini dipakai juga oleh sistem zodiak. Inget Sailormoon atau Saint Seiya? Di China, konsep ini sedikit berbeda karena ga ada unsur udara, tapi muncul dua unsur lain, yaitu logam dan kayu. (Konsep yang dari China belom dibahas di sini ya..)

Ini elemen-elemennya...

Api adalah elemen pertama yang mencerminkan semangat dan kekuatan. Orang-orang yang termasuk kedalam elemen Api memiliki sifat dasar yang unik, yaitu kreatif, antusias, Expresi, berani dan selalu penuh energi. Orang-orang berelemen Api ditakdirkan untuk menjadi pemimpin, karena mempunyai Kharisma. kekuatan penuh cahaya, itulah yang dipancarkan oleh Api. dibalik unsur Api yang membara, tersimpan sifat yang tidak bisa ditahan, bersemangat, spontan dan hangat. Yang termasuk Api adalah Zodiak Aries, Leo, dan Sagitarius.

Udara. Mereka bersifat logis, obyektif dan menjunjung kesederajatan, mudah bergaul dan penuh intelektual. Mereka punya teman-temn dimana-mana, dan ngga pernah kehabisan ide. Mereka juga selalu penasaran dengan hal-hal baru, bisa mengerjakan apapun, rasional, cepat dan gampang mengantisipasi keadaan. lebih dekat dengan kata-kata, komunikasi dan sisi intelektual dalam dalam kehidupan. Elemen Udara menaungi diantaranya Gemini, Libra, Aquarius.

Tanah Atau Bumi mencerminkan sifat dasar, struktur dan fondasi yang kuat dalam hal apapun. Orang dalam lingkungan berelemen Tanah atau Bumi sangat berdedikasi dan bertanggung jawab. mereka juga realistis, sabar, setia, stabil dan ambisius. Sifat lainnya, Tanah atau Bumi adalah mereka yang bersifat teguh dan dapat diandalkan, dan mereka termasuk pribadi praktis, realistis, cermat dan konservatis. mereka juga lebih mengutamakan kenyataan, dan sangat perhatian terhadap kondisi tubuhnya. Mereka yang termasuk kedalam elemen Tanah atau Bumi diantaranya Taurus, Capricorn dan Virgo.

Air melambangkan sisi emosional dari kehidupan. Layaknya Air, orang-orang Air bisa tampill dalam berbagai bentuk, cair, es, atau uap yang melayang diudara. ini berarti orang Air bisa lembut, menyenangkan dan terkadang keras seperti batu. Biasanya menanggapi segala hal dengan insting, intuisi dan perasaan dari pada pikiran. Orang Air perasaanya sangat sensitif dan sering menganggap sesuatu terlalu dalam. Tindakan mereka sering berdasarkan "rasa" daripada pertimbangan praktis atau logis. Namun seperti halnya Air, mereka akan selalu tampak tenang, padahal hati dan emosinya sedang begejolak. penuh misteri. Mereka yang bernaung dibawah elemen Air diantaranya Cancer, Scorpio, Pisces.

***

Dengan adanya tambahan informasi ini aja, kebayang dong beragamnya orang di dunia? Misalnya ada orang koleris-melankolis (api-tanah), tapi zodiaknya aquarius (udara). Atau ada orang sanguinis-melankolis (udara-tanah) tapi zodiaknya aries (api). Pasti beda sama sanguinis-melankolis taurus (tanah). Ya akan.. Ditambah lagi ada perbedaan pola asuh, lingkungan, dsb.. dsb.. Jadi, hal ini membuktikan bahwa ga ada orang yang sama di dunia.

Kalo ga salah -lupa sapa yang ngomong- kita bisa disebut “dewasa” ketika kita bisa menyeimbangkan keempatnya. Mungkin ada benernya juga ya. Seimbang ini maksudnya bisa menempatkan "kekuatan tempramen"nya pada situasi yang tepat. Misal kalo lagi ngerjain tugas, melankolis bolehlah muncul. Kalo dalam keadaan genting, koleris lah ambil alih. Kalo waktunya hedon ya jangan ragu sanguin ke depan. Dan kalo ada yang curhat, plegma bisa dikasi giliran pegang kendali. Hahaha...

Nah, sekarang, gimana caranya milih pasangan? Heuheu..=p Sensitif ni sensitif.. Enakan yang se-unsur biar akur, atau yang kombinasi biar saling melengkapi? Nah lo.. Itu mah terserah preferensi masing-masing lah.. Tergantung jodonya aja, enaknya seperti apa. Bisa ga masing-masing saling asah-asih-asuh (kek posyandu). Kalau berhasil, sapa tau malah berkembang dan masing-masing jadi pribadi yang lebih baik. Tapi dijaga ya untuk pasangan kombinasi-berlawanan, jangan sampe malah jadi banyak berantem atau ada yang tertindas. Hehehe x)

Nah, sebelum si Neno sotoy lebih banyak, mendingan dihentikan dulu (sementara). Any comments?


PS.
Spc Thx to Ijal ma Sigit, yang kasi inspirasi.


(My) Personality Plus (Part II)



Dan perkenalkan. Aku adalah sanguinis-phlegmatis (ga berubah dari dulu). Dengan sedikit pemanis melankolis dan less koleris. Dan berdasarkan zodiak capricorn, aku punya bawaan unsur tanah. Ya sih, ini terbukti, aku ini bisa (pernah) sangat mellow, walaupun jaraaaaang sekali. Dan hanya terjadi bila stimulusnya berlebihan. Bisa cepet nangis juga, terutama kalo nonton film sedih, semisal Kuch-Kuch Hota Hai (kalau one littre of tears mah ga usah ditanya).

Sebagai orang yang dilahirkan dengan bawaan unsur tanah dan tumbuh menjadi sanguin-phlegma, aku punya 3 modal, menguasai bumi, langit, dan lautan (kek pasal 33 UUD 45). Dengan modal ini, harusnya aku jadi punya kendali dong terhadap orang yang punya unsur api. Walaupun aku sama sekali ga punya unsur api. Aku sebagai udara bisa membuat api semakin besar. Aku sebagai air bisa memadamkan api. Aku sebagai tanah bisa bekerjasama dengan api bikin keramik atau bakar sate (halah!!). Aku bisa meredam gejolak panasnya api. Bukankah inti bumi adalah api juga? Yah, hati-hatilah yang unsurnya api=p Jadi kalau mau diliat dari law of attraction, aku bisa menarik unsur api. Disini, opposite attract juga berlaku kayaknya=)

Nah, kalo menurut teori kebutuhan Mc. Clelland, aku ini kan tinggi di achievement dan afiliasi, tapi biasa aja di power. Ini mendukung penjelasan kenapa minim banget sifat koleris dalam diriku. Achievement dan afiliasi ini sudah terpenuhi sama melankolis-phlegmatis-sangunisku (atau unsur tanah-air-udara).

Hey, kalo gitu, setidaknya aku butuh setidaknya sedikiiiiiit aja unsur api. Biar komplit dan seimbang. Aku butuh sedikit unsur api untuk bersenang-senang, sedikit untur api untuk memimpin (karena aku partner dan follower yang menyenangkan), dan sedikit untur api untuk sesekali berantem (untuk introspeksi kali, No)=p

Sebagian dari sifat-sifat elemen api –ternyata- juga dipunyai oleh sanguin (yang unsurnya udara). Ya iyalah, ga ada api kalo ga ada udara. Ya kan?? Saling dukung lah itu.. Misalnya soal optimisme, antusiasme, dan ekspresif. Ga heran dong, kalau sanguin dan koleris adalah bentuk campuran alami. Kan saling mengisi.

Berhubungan dengan empat jenis tempramen tadi, aku juga menyimpan beberapa artikel makanan apa yang cocok dan tidak cocok untuk kesehatan, penyakit apa yang biasanya menjangkiti, dan desain rumah seperti apa yang cocok dengan keempat unsur/elemen/karakter itu. Asik kan? Tapi ga kan dibahas di sini.. mungkin lain kali=)

Ada yang ga sanguin banget. Di sana dibilang sanguin itu suka jago memukau pendengar. Aku emang lumayan jago ngedongeng (ke anak-anak) karena ekspresif. Tapi pada kenyataannya, aku adalah sanguin yang ga bisa ceritain joke. Yang kupikir lucu pun jadi garing. Kesian malahan yang denger. Tapi kalau denger joke orang, saking polosnya, aku bisa ketawa ngakak dan selalu merasa itu adalah sesuatu yang baru.

Sebagai gabungan dari sanguin-phlegma, aku adalah orang dengan tingkat neuroticism rendah. Jadi hidupnya nyante... banget. Ketidaksempurnaan bisa jadi pemanis. Bahkan ketidaksempurnaan akan membuat sempurna secara keseluruhan. Untungnya, sebagai capricorn yang bertanggung jawab dan reliable, tugas-tugas dan assigments ga ada yang terbengkalai. Bisa kerja sendiri dengan rajin, bisa juga diandelin untuk kerja ramean di tim.

Memang ada beberapa kelemahan yang harus ditingkatkan. Tapi beberapa kelemahan justru bisa jadi kekuatan jika dipadukan dengan sifat pelengkapnya. Misalnya sebagai plegma, aku adalah orang yang konservatif dan bekerja secara konvensional, jadi aku akan mampu mengerjakan tugas semonoton apapun. Bagusnya, aku bisa mengerjakannya tanpa rasa bosan, dan tanpa tekanan, selalu semangat. Hal itu bisa terjadi karena ada sisi sanguin dalam diri.

Yang menurutku agak parah sebagai sanguin adalah mudahnya meng-iya-kan sesuatu, tapi cepat melupakannya. Ini terjadi karena antusiasme tinggi tapi punya rentang perhatian yang pendek. Jadi suka bikin orang koleris cepet marah dan orang melankolis jadi pundung. Padahal aku sebagai sanguin hepi-hepi aja dan ga ngerasa dosa. Makanya sekarang lagi belajar berkata “tidak!”. Sayangnya masih ga konsisten, kata “tidak”nya ga sepenuh hati. Walaupun sudah berteriak-teriak “tidak!” tapi tetep aja langsung dikerjakan dengan sepenuh hati. Di samping itu, dengan ke-naif-an seorang sanguin, i become a bad liar. Bagus sih bagus. Tapi udah jadi rahasia umum kan, kalo kepolosan sama dengan gampang diboongin.

Tadi udah bilang juga bahwa aku punya bawaan unsur bumi dari waktu lahiran (capricorn). Unsur ini ternyata ada hubungannya dengan sedikit sifat melankolis dalam diri. Misalnya dalam hal pengorganisasian dan keteraturan. Liat deh kalu aku sms. Abis titik harus spasi. Abis koma harus spasi. Padahal kan kalo pake esia lumayan 1 karakter satu rupiah! Dalam hal loyalitas juga, aku seperti melankolis sejati. Mau mengabdi dengan setulus hati. Setiaaa banget. Waktu dikerjain sih ga aneh. Tapi pas dipikirin, baru berasa aneh. Kayaknya ini juga ada hubungannya dengan unsur phlegma deh. Phlegma kan bisa jadi bawahan koleris paling favorit (kalau dimotivasi dengan tepat). O, satu lagi. Kalau soal duit, i’m more melanchole less sanguine. Maksudnya hemat. Beberapa orang sih pake istilah pelit. Hahaha... ah biarin! tapi untuk acara-acara afiliatif, hemat bisa jadi nomer dua ko=)

Yang berlawanan adalah... seorang sanguin hakekatnya jadi pusat perhatian. Pake baju paling modis, paling trendi, pake warna ngejreng. Tapi, seorang phlegma akan memilih gaya perawatan diri tingkat rendah. Sederhana, yang penting nyaman. Walau kadang ga enak dilihat. Heu..#p Tapi bagusnya, jika ada gabungan sanguin-phlegma, tentu saja jadinya adalah sebuah gaya yang nyaman, yang ga ikutin mode tapi selalu in. Karena pilihan gayanya adalah pilihan populer dan aman untuk dipakai sepanjang tahun (bahkan bertahun-tahun lamanya).

Smile for yourself
Thank you Allah, I am myself.

=)

...as long as Agustus...


Hmmm,


Aga sulit emang, merangkum satu bulan dalam satu postingan blog. Kata-kata akan jadi terlalu panjang untuk mengungkapkannya. Biar mata saja yang bicara..




Ni awal agustus ni.. waktu itu kita di Tanjung Enim. Sebenernya dalam rangka perjalanan dinas. Tapi ntah kenapa malah jadi sarana hedon.. Satunya waktu di air terjun. Satunya lagi jalan-jalan ke Tambang batu-bara. Asik banget deh=)



Nah, kalo yang ini, pertengahan Agustus. Kita ke Palembang. Pertama kalinya aku liat jembatan Ampera seumur idup. Kalo malem indah banget deh. Nah, kalo satunya lagi di Tugu Pertempuran 5 Hari. Tugunya gede banget deh. selain jalan-jalan, kita juga wisata kuliner. Sama, ini juga maksudnya perjalanan dinas. Ntah kenapa jadi kayak wisata ginih..




Ini ni pas wisudaan gelombang 4. Rekor ni, cowo 2003 ada 3 orang yang lulus. Jadi pengen wisudaan lagi deh. Senangnya.. Ayo yang lain menyusul=)



Nah, yang ini akhir Agustus beneran. Sama bapak-bapak SBA one-day-trip mancing di Cileles. Sekalian ngeliwet dan munggahan puasa. Eh, ternyata Pak Yayat jago pisan mancingnya. Iwan sama Rizky mau diajakin, tapi merekanya pada gawe.. Jadinya cuman Topan yang belajar mancing=)

***

Yah, itulah alasan mengapa saya lama tidak menulis di blog. Apa daya.. Sibuk banget kan.. (Hah, blagu!) Iya, hedonnya emang selalu dipoto. Tapi pas mandi keringat memeras otaknya ga ditampilkan. Hehehe x)


Makasih Ya Allah, untuk bulan Agustus yang penuh warna =)


Jumat, 12 September 2008

Which one do you prefer?

Hadi's, Rizal's, or Budi's


Hadi's

Waktu itu, gw nebeng pulang sama Hadi dari wisudaan anak-anak gelombang 4. Di jalan, tepatnya di depan Pabrik Grantex, gw liat ada tukang lengkeng yang tulisannya "Lengkeng 5000 pas". Nah, gw sama Hadi yang bisa dibilang doyan lengkeng, dengan maksud ngasi tau Hadi gw pengen beli, gw bilang: "Di, lengkeng tuh Di!" But he just go on and on. "Iya, No, lengkeng." then he said, "ya udah lah, ntar juga kalo udah jodo sama tu lengkeng, ntar di depan juga ketemu lagi. Dan sampai depan rumah gw, kita ga ketemu sama tukang lengkeng manapun (yang lagi jualan lengkeng).

Selanjutnya, di depan gang besar, Hadi nemu tukang kerupuk BKB (Bukan Kerupuk Biasa). Gw ngerasa dia mupeng banget, emang tu kerupuk keliatannya enak banget. Gw juga sebenernya mau. Tapi lagi-lagi dia lewatin. Ga lama dia kayaknya nyesel juga.. "Kapan lagi nemu tukang kerupuk kayak gitu ya?? di mana belinya juga ga ngerti. Heuheu.."

Rizal's

Waktu Ijal nganter gw pulang dari sama-sama setor laporan ke BPI, tiba-tiba aja kita ngomongin es kelapa muda. Dengan catatan hari itu adalah jam 4 sore di bulan Ramadhan, ngomongin es kelapa muda adalah godaan luar biasa. Dengan tekad membara kita harus dapet es kelapa buat buka, kalau bisa yang masih fresh. So, tukang es kelapa yang paling pertama kita temukan, langsung kita berhenti. Ijal malah beli kokomoan, langsung 4. Padahal yang ada di tempat itu cuman ada es kelapa yang udah dicampur sama susu n udah dibungkus, ga bisa custom sesuka kita. Ya sud, gapapa. Hore, kelapa muda!! Tapi ternyata, sampai depan rumah gw, ada sekian tukang es kelapa yang kita lewatin. Dari mulai yang masih pada utuh kelapanya, sampai yang udah siap saji. Bahkan di depan rumah makan padang aja* (tempat kita beli buat buka), ada. Ternyata masing-masing cuman bisa makan sebungkus. Tajil ini aja udah bikin kenyang..

*) Sebagai catatan, di rumah makan Padang itu tersedia Tunjang dan Otak. Hal yang ga setiap rumah makan Padang punya. Tentu aja, di sana selalu ada rendang. Nemunya juga ga sengaja, tapi Ijal rasanya sudah cukup puas dengan rasa dan harganya.. Maka sejak saat itu, kalau mau ke Padang, kita selalu mampir ke Talago Biru.

Budi's

Nah, kalo ini waktu Budi pengen dianter ke Jatos, cari celana kerja. Kebeneran gw lagi pengen jalan. Setelah muter2 di Pojok Busana, Cardinal yang budi kecengin ga ada yang warna item (padahal di sono berjajar celana Cardinal diskon 50% yang biru donker). Padahal, kalo udah dipake, siapa sih yang realise bahwa tu celana warnanya biru donker?? Tapi Budi ga mau kalo ga item. Ya udah, terserah.

Setelahnya, gw ajak dia ke bagian wanita. Dan mata gw tertumbuk pada sebuah blazer cantik warna biru tua. Modelnya oke banget! Dan ukurannya S!! Jarang toh gw langsung dapet ukuran S yang bener-bener S?? Gw cobain tu baju. Edun, kece berat. Pas banget di badan gw, tampak dewasa dan tampak eksekutif muda banget (sebenernya, modelnya rada ngatung gitu, tapi pas gw pake mah kayak ukuran blazer model biasa=p). Harganya? Well, buat blazer se-kece itu, harga segitu worthy lah. Mana pas lagi. Walau rada mahal buat ukuran baju yang biasa gw beli.. Akhirnya gw minta pertimbangan Budi. Dia bilang, "udah beli aja! Kapan lagi ke sini dan nemu yang langsung pas sama badan lo??" Iya juga. Akhirnya gw beli tu blazer. Dan sampai sekarang, tu blazer baru gw pake sekali doang.



***

Well, there are three ways people do with their chances. Gw sebenernya bukan mau menganalisis masing-masing orang berdasarkan cara mereka memperlakukan kesempatan yang datang, tapi... rasanya gw orang yang rada sulit buat memutuskan. Gw cuma ingin bercermin dari mereka. Misalnya masalah kerja. Apakah kita harus membabi buta cari lowongan kerja lalu masuk dengan cepat di tempat yang paling pertama manggil dengan resiko belum tentu cocok, atau dengan idealis nunggu sampai yang bener-bener cocok tapi ga tau kapan, atau mengambil kesempatan-kesempatan kecil yang ada tanpa bergerak kemana-mana??

Yah, gitu deh. Terkadang gw suka bingung. Sebenernya yang bener tuh yang kayak gimana sih??
- Yang pasrah dengan prinsip kalo emang jodo pasti ga lari kemana dan berarti yang lebih baik tetap menanti di depan sana (dengan resiko nyesel kalo ga dapet)
- Yang langsung go pada kesempatan pertama dan tetep stay di tempat itu aja (dan ga eksplor ke tempat lain untuk sementara waktu), atau
- Yang keukeuh sama prinsip dan ga melewatkan kesempatan..

Sekarang sih, gw tetep ambil dengan membabi buta kesempatan-kesempatan kecil yang datang sambil nunggu yang bener-bener cocok. Hahahaha.. Hasilnya? Ga jelek, I still do what i love to do, i get what i should get, and of course, tetap menyukuri bahwa kita masih diberi kesempatan untuk membuat pilihan-pilihan hidup. Alhamdulillah=)

Btw, kalau kamu milih yang mana??
(Bukan milih antara Hadi, Ijal, atau Budi.. tapi gimana cara kamu mengambil kesempatan)


Saking pengennya lengkeng itu, pas ada kesempatan ketemu sama tu tukang lengkeng, gw langsung minta setop dan beli. Ternyata 5000 (3 ons) itu dapetnya seuprit doang. Yang biasa dipajang bungkusnya tuh yang 10.000an (7ons). Ga bisa milih lagi. sama aja soalnya. Dan kualitasnya? Ya ampun.. ga banget deh. Udah bees kali ya? (akhirnya gw pilihin dan gw kupasin satu-satu bakal jadi campuran es sirup). Dan itu pun cuma bisa dimakan setengahnya dari yang gw beli. Dan mamah bilang, "..lain kali kalau mau beli lengkeng di Griya aja, bisa milih..." dan itu adalah tempat dimana Hadi selalu beli lengkeng enak.

=)


Jumat, 18 Juli 2008

Time After Time


Hampir sekian tahun masa kuliah, aku adalah orang yang jarang ada di rumah. Adaaa aja yang dikerjain di kampus. Pergi pagi, pulang sore atau malem. Sayang aja rasanya kalo udah pergi dari rumah tapi ga maksimalin ada di luar rumah. Apa aja dikerjain, dari mulai diskusi dan ngerjain tugas kelompok yang bejibun, ada rapat BEM lah, kepanitiaan, nonton anak-anak main bola, atau sekedar nonton, apa aja dilakukan. Sayang ongkos juga kan, kalo di luar rumah cuma 2 jam (padahal perjalanan bolak-balik aja bisa sampe 2.5 jam bolak-balik)? hehehe=p

Orang tua juga ga pernah ribet nanya-nanya dari mana mau ke mana. ngapain aja sama siapa. Alhamdulillah, dikasi orang tua yang pengertian dan sangat percaya sama anaknya. "Neno pulang kayak biasa" adalah "nyampe rumah jam 8an". Kalo izin "mau pulang agak maleman" means baru nyampe rumah di atas jam 10. Orang tua ga pernah protes. Kalo pulang sebelum magrib, oarng rumah malah komentar, "numben udah pulang.."

Yah, masa-masa kuliah..

Sekarang dalam masa transisi. Kalo diibaratin musim, sekarang ini musim pancaroba. Atau cooling down phase. Saya lagi sering ada di rumah. Maksudnya, di rumah seharian dan ga kemana-mana. Kuncen rumah, lah. Dan sejak SD, kalo di rumah, Neno sangat difavoritkan. Apalagi kalo ditinggal sendiri. Kenapa emang? Soalnya mereka seneng. Jika akan meminggalkan rumah dengan kacaw balau, pastikan neno ada di rumah sendirian dalam kurun waktu tertentu, dan rumah akan kembali bersih.

Aku emang suka beres-beres. apalagi kalo sepi, gak ada yang ganggu. Kayak sekarang.. lagi menikmati ada di rumah. Pagi-pagi nyapu, bikin teh manis buat orang serumah, cuci piring, masak nasi, isi air di kamar mandi, semua dengan semangat dan senang hati. Maka semua bisa selesai dalam waktu singkat. Diantara waktu itu, seperti layaknya ibu-ibu, aku sanggup rally nonton infotainment dan sinetron yang selalu ada di setiap jam. Sungguh ga produktif.

Untuk menghindari itu, maka jadinya aku kebanyakan nongkrong di depan komputer. Main spider solitaire dan the sims. Tapi ini juga ga sehat. Bikin badan ga gerak. I have to do something!! Bacaan dah dilahap semua. Really, i need to do something productive. Kayaknya emang kudu jadi wanita karier nih. Untuk mengisi waktu dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Jangan sampai waktu-waktu diantaranya dipake buat nonton infotainment dan sinetron! Dan kalo ga kemana-mana, ada sindrom napping dan cuma-mandi-sekali-ajah (dalam 2 hari) yang parah banget. Yeee.. gapapa dong, kan ga keringetan, ga kepanasan.. heheu=p

Masa-masa sekarang.. Thanks God, it's today.

Dalam seminggu, minimal 3 kali di luar rumah to do something, 3 hari buat doing nothing (means u work at home) dan yah.. sehari buat hura-hura. Dan waktunya sangat fleksibel buat nerima project2 dadakan atau siap sedia menerima panggilan bagi yang membutuhkan.. Kamu punya kerjaan yang butuh espsi? Please call me=D

...because i need to do something productive...

For Mony Deluxe


Ada lo, folder itu di my lovely kompi. Bukan game, bukan pula software2 aneh penghitung saham atau buat nge-hacker rekening orang (lebay ah). Tapi benar, isinya adalah sarana-sarana buat cari duit, atau folder tempat nyimpen hasil kerja yang menghasilkan duit. Sapa tau kepake lagi di masa datang.. heu2=p

...

Ngomong-ngomong soal money, ada pendapat orang tuaku yang mengakibatkan perubahan sikap (tidak ada lagi jatah "ongkos"). Karena udah lulus, tidak sepantasnya lagi kalo masih minta uang jajan. Cari duit sendiri! Udah gede lo! Dipikir-pikir, emang udah saatnya ya kita yang menafkahi orang tua. Udah 23 ni umur.. Ini jadi motivasi juga nih.. biar semangat cari duit..

Sejak SMA, udah ga zamannya lagi beli buku (buku fiksi ato majalah gitu) minta digantiin ortu, beli baju minta digantiin.. Yang pake sapa yang bayar sapa.. Yah, kadang digantiin sih=p tapi setengahnya, atau yang berhubungan dengan sekolah. Jadi ga ada tuh namanya sokongan dana buat nonton atau beli novel.. gapapa sih, kan bisa minjem kalo buku mah=) "Kalo mau yang begituan, sisain dong dari jatah ongkos," katanya (yang ternyata di-pas banget, heu2=p)

Dulu kupikir yang kayak gitu namanya pelit. Tapi sekarang kupikir itu namanya menghargai uang. Belajar berjuang buat dapetin apa yang kita mau. Dari SD, udah bikin tempat pinsil dari kain sisa terus dijual. SMP bikin proyek kartu lebaran, SMA dapet tender bikin nomer punggung buat sekelas. Pokonya yang minim modal (kerja dikit gapapa) tapi dapet duit, hehe. Abis itu belajar nabung, buat memanjakan diri sendiri sesekali. Uang ditumpuk-tumpuk juga sayang kalo ga dipake, tapi hidup ga dinikmati. Saatnya untuk hidup secara proporsional. Setiap ada yang masuk, bolehlah ada yang keluar, tapi ga lupa buat disisihkan.. Buatku sendiri, ini bikin semangat buat berkarya. Sekarang sih belum mikirin duit duit duit (walaupun udah ada tendensi ke arah itu), sekarang waktunya berkarya. Kalo kusuka ya kulakukan. Pokonya bermanfaat dan ga haram (heuheu=p), apalagi ada duitnya.

Oya, penting untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pribadi, tentunya yang berhubungan dengan uang. Misalnya, kelebihanku adalah lumayan bisa nabung dan cukup semangat buat ngelakuin apa aja (yang halal) buat cari pemasukan (asal ga MLM atau nyari orang). Kelebihan lainnya, saya ga ngoyo atau money oriented. Kalo kerjaannya kusuka, jumlah rupiah bukan lagi yang utama. Kalo belanja? aku lumayan bisa nawar walo bukan raja tega. Bisa melihat kesempatan (misal kalo diskon) dan ditunjang dengan prinsip "no brand oriented but quality".

Kalo ngomongin kelemahan.. hahaha.. kalo buat jalan-jalan bareng temen-temen yang sifatnya afiliatif, saya bisa boros. Hayulah kemana ajah! Untuk orang-orang istimewa, aku bisa royal. Untuk makan, aku bisa nikmatin banyak menu. Oya, kelemahan yang paling nampak adalah suka geregetan sama selisih harga. Misalnya kalo bisa nomat kenapa harus nonton weekend? Terus kalo di 21 bisa 10rb kenapa harus di Blitz yang 15rb? Bukan karena duitnya, tapi lebih ke kepuasan pribadi, bahwa aku bisa hemat 5000 buat nonton. Yang parah, demi ngebelain 2000 perak, aku sampe beli produk yang lebih odong-odong. Padahal kita pantas keluarin duit lebih buat kualitas, jeung!! Kadang kayak gini nyebelin..

Teorinya, kalo tau kekuatan dan kelemahan kita terhadap duit, kita bisa kontrol apa yang kita mau dan apa yang kita butuh. Tapi pada prakteknya ga semudah itu ternyata. sebagai wanita (yaelah...) ternyata masih ada suara-suara provokator yang bilang "beli aja sekarang... ga tiap hari lo ada ukuran S yang pas. bagus lagi.. kapan lagi ke sini? aduh diskon lagi, bla bla bla...." heup ah! dan akhirnya kubeli walau ga mendesak. Ya sih, nantinya bakal kepake juga, tapi kan ga sekarang banget?!! Kalo udah gitu, belinya juga antara seneng tapi merasa bersalah.. Liat di lemari! Ada berapa "baju buat kerja" yang kubeli tapi belom kepake? Eh, yang dipake yang lama-lama juga. Atau buku. Sekali baca biasanya cukup. Tapi si suara provokator itu bilang: buku tu investasi, kamu pantas punya buat dibaca ulang, murah nih, harganya pukul rata! tebel lagi, bisa persiapan buat kado... bla bla bla... heup ah! dan akhirnya kubeli juga tu buku-buku. Eugh.. geregetan!

Tapi ya sudahlah. Wong udah dibeli ini=D
Dipikir-pikir, bersiap-siap lebih baik daripada kelabakan, bukan?
So, masih ada persediaan baju kalo ga sempet nyuci seminggu kan ya?
Terus, sayang juga kalo uangnya habis cuma buat makan terus dibuang lagi kan?
Atau kapan lagi nonton film seru bareng temen-temen kan, belum tentu juga bisa pinjem DVD-nya... ya kan?

Ehm, yah.. ada lagi yang punya alasan bagus?

...Then I should get learn more...

on 13th

February, 13th 2008

Akhirnya hari ini, gw jalan lagi sama anak2. Rizky, Iwan, Topan, Lusi, dengan tambahan Anti dan Elvita. Senangnya... Qta nonton Persib dong.. dan menang 3-1. Ga sia2 nonton. VIP, ga kepanasan, ga keujanan, ga kehalagin sapa2, ga ngehalangin apa2.
Tadi gw sadari lagi, betapa gw kangen sama mereka. Betapa gw sayang mereka. Ada limpahan rasa sayang ketika melihat mereka kembali. Topan yang senantiasa kompak sama Iwan. Ada Rizky yang.. yah, selalu Rizky buat gw. Lusi yang menentramkan, dan penyegar yang cantik2: Vita dan Anti. How refreshing. Ada rasa haru menitik. Kemana saat2 indah ini sebelumnya? Kalau mungkin ingin kupeluk mereka semuanya. Tapi apa daya, tanganku tak panjang (halah, kayak Ari Lasso). Mungkin gw terlalu antusias mengobservasi mereka hari ini. Mungkin sambil senyum, mungkin sambil nerawang ga jelas. Di stadion, meja makan, di angkot. Semuanya. Gw ingin menikmati ini, melahap kebersamaan ini. Takut ga ada waktu lagi, takut harus menunggu lebih lama lagi untuk saat2 seperti ini. Atau, takut ga ada waktu lagi.

Gw suka banget punya perasaan ini. "Sayang", tapi ga ada cemburu, ga dikacaukan oleh passion. "sayang" yang tumbuh karena naluri. "Sayang" yang tumbuh karena waktu. Dalam kesibukan, beberapa jenak gw mikir, ah, asik kali kalo ada mereka.. Geng ini lagi. Rasanya ingin kupeluk mereka sekaligus untuk mengungkapkan betapa gw kangen dan betapa gw sayang mereka. Tulus.



July, 13th 2008


5 bulan sudah waktu berlalu sejak saat itu. Kalau dulu rasa yang mendominasi adalah kangen, sekarang aku hampir-hampir merasa kehilangan. Pada kemana ya sebangsa Topan Iwan? Oche Lusi.. yah, Lusi.
Kemana ya anak itu? Ada di rumah sih kayaknya. Padahal begitu dekat, tinggal koprol ke Antapani, tapi tak bisa juga kuraih. Aku kangen banget sama Lusi. Banyak cerita yang menumpuk yang hanya bisa kuceritakan sama Lusi. Tahukah ia kemajuan-kemajuan yang kulakukan? Kebodohan yang lagi-lagi kubuat, atau gossip teman-teman tersayang? Aku percaya Lusi kayak Clark percaya sama Chloe [Efek Smallville]. Aku tak mendampinginya menjajaki cinta keduanya. Si Garuda, yang tampaknya mulai menggeser sejenak kedudukan Pangeran Biru.

Beberapa hari belakangan, aku menyadari sesuatu. Di desktop PC tercintaku.. yang layarnya harus digebok dulu biar keliatan gambarnya. Di sana ada gambar favoritku. Gambar empat punggung yang bergembira menghadap laut. Gambar ini adalah foto Liburan 2003 ke Anyer (pasti kalian pada punya juga kan?). Berapa lama foto ini ada di desktop? Terasa lama sekali...


Something gotta be wrong here.
Mungkinkah??


Aku kehilangan senyum mereka karena aku "mendoktrin" diri sendiri dengan foto itu? Mereka yang tampak tertarik dengan sesuatu di kejauhan, dan tak acuh akan orang-orang yang memandang punggung mereka.. Aku.


Lebay!
Ga disadari, law of attraction terus berjalan di dunia. Seketika itu juga kuubah gambar desktop dengan senyum-senyum terlebar.. Mana coba senyum yang paling aneh?? Hehe=p



... Miss u all, guys=D



Back to Nangor Again


Minggu pagi yang hangat. Di bawah selimut tentunya. Ga inget ada Hp, tapi tiba-tiba ia berdering. Mamah. Ya ampun, ini udah jam 7... masa sih mau bangunin solat Subuh? (si Neno ngalindur). Heu, ternyata mamah bilang bahwa ntar jam 10, Om Dadi dari Tasik bakal dateng ke Bandung sama Bu Popon dan anaknya. Minta anterin Neno buat cari kosan ke Nangor. Dan mereka udah berangkat. Rumah kudu beres pokonya... Whattt???!! Yah.. gajadi deh jalan sama Budi ke Gasibu n ITC=s

Pas kita lagi masak-masak (artinya si Neno belon sempet makan), tepat jam 10 mereka datang. Aku belom mandi karena mau makan dulu n harus antri kamar mandi (Neng lagi nyuci). Karena rombongan udah dateng, mau ga mau tu kamar mandi jadi miliku. Mandi sekedarnya, pake wangi-wangi, lalu kenalan sama Bu Popon dan her daughter. Namanya Sari. Cewek manis tinggi, pake kerudung pink, kacamata. Geulis lah.

Sari keterima di Unpad lewat jalur SMUP yang fenomenal ituhh (Bagemana Keju??). Dia sih sebenernya kepengen masuk FKG, tapi FIK jadi pilihan pertamanya. So, sebelum SPMB happen, dia sudah ongkang-ongkang kaki cari kosan. Intensifnya di GO hanya sekedar absen sajah.. Ternyata eh ternyata, dia juga mo ikutan STAN. Kalo STAN di Jakarta jebol, dadah Nangor! 25 juta yang udah dibayar juga dadah!! Sang Ibu sangat ingin anaknya jadi PNS (secara beliau juga PNS bagian kepegawaian), apapun deh buat jadi PNS.. (Lebar pisan nya artosna? padahal byk yg pengen kul..=s)

Mamah tuh pesen untuk tanya-tanya soal PNS ke beliau. sapa tau kan ya.. ada koneksian gitu.. Tapi i'm sorry mom, anakmu ini rada ga minat jadi PNS (apalagi yang kerjanya di kantor pemerintah) mengingat track recordnya yang ga terlalu bagus. Iya, mungkin emang ga semua seperti itu, tapi ada beberapa hal yang kurang sreg buatku. Jadi, bolehkan aku untuk menapaki jenjang-jenjang karier yang penuh tantangan di luar sana, mom..?

Heup ah! Cukup ngomongin PNS.

Yah.. jadi, mulailah kami road to Jatinangor di Minggu yang panas ituh. Mereka pasrah aja mau dibawa kemana aja, pokonya guide-nya Teh Neno dah. Oke, pertama-tama, yuk kita mulai liat kampusnya..

Pertama kali lewat Pangdam, lanjut ke BGG. Aku berusaha meyakinkan mereka ada jalur yang lebih "normal" ke kampus buat pejalan kaki. Ga sehutan itu ko..=p Muter-muterin kampus sampai akhirnya nyampe depan FIK (sebelahnya Fikom). Dengan halaman berupa sawah, jembatan cincin, pemukiman padat plus background Gunung Geulis, kesannya Jatinangor teh gimanaaaa gitu. Tapi ah biarin, kece da. sayang kampusnya di gembok kalo Minggu.

Banyak penduduk setempat yang kumpul-kumpul di sekitar kampus. Biasa, Paun di bawah masih rame. Mereka pada nawarin kosan gitu deh. Tapi Om Dadi, yang pegang setir malah sesumbar udah punya guide, hehehe... Di sana ditanyain, "yang mana yang mau kuliah??" (penanya liat si Neno berbaju merah). "Adeknya... (penjawab liat si Sari berbaju pink), yang itu mah udah lulus.." kata Bu Popon sambil nunjuk. "Ooooooh..."

Mulai cari kosan. Bingung, mo darimana mulainya? Kosan di Nangor kan berjajar padat dari mulai Cikuda, Sukawening, Ciseke, Sayang, Caringin, GKPN.. Tapi mending yang deket dulu aja lah. Let's go to Ciseke!! First, iseng-iseng ke Bungamas (penuh!), masuk gang Ciseke kecil, nemu Pndok Dara 2 (penuh!), terus ke sebelahnya alias Pondok Karunia (kosan Mimim tea) dan masih ada dua kamar yang kebeneran kosong.. finally. Liat-liat kamarnya. Itu loh, kamar Mimim yang ke-2. Di pojok, lantai 2, ngadep dalem. Wuih, udah ngapain aja ya aku di dalem sana? hehe=p dari mulai nungguin ujan, nunggu kuliah, ngerjain tugas, numpang makan, numpang solat, dan numpang-numpang lain.. memorable banget kamar ituh! Thx ya Mimz=D

Yah, oke survey dilanjutkan..

Ketauan banget kali ya kita muka-muka cari kosan. Jadi beberapa penduduk (kayanya nyambi jd tkg ojek juga) ngintil kita kemana-mana. Pokonya semua yang kutunjukan adalah kosan-kosan yang pernah kumasuki. Apakah itu kosan anak Psiko maupun kosan BEMers. Kita ke pondok Resti, Pdk Sally, Pdk Anggrek.. pokonya smua deh. terus penduduk2 itu nganterin kita buat masuk ke tiap kosan lain, rekomen ini dan itu. Kita jalan terus, naik turun tangga.. nyampe hampir Sayang. Terus nyebrang di depan Ampera. Cari kosan lagi. Gile deh!

Masa hari gini udah pada penuh? Kosan-kosan bagus udah pada ditekin anak-anak lama. Apa kabar anak baru? dapetnya di pelosok banget atao mahal banget! Itu pun sisa-sisa. Harga kosan yang standar (kamar mandi di dlm) sekitar 4 jutaan. Di tiap kosan, kamar yang nyisa cuman 1 atau 2, dari mulai yang (cuman nyisa) di lantai 3 sampai yang kayak basement. Minim cahaya. Yang lumayan 6 jutaan. Bahkan kita nemu yang 9 jutaan! (padahal itu di Cikuda yang edun-jauh-lebih-jauh-dari-kosan-Beti). Tapi emang enak sih. Kamar mandi dalem, spring bed, lemari gede, meja gede, shower air panas, closet duduk, dicuciin, internet 24 jam, dll dll.. and all brand new! masih diplastikin. Tapi agak lebay punya kosan kayak gitu.. hehe=p

Laper gila. Jalan muterin Nangor seharian pas matahari di atas kepala. Akhirnya kita terdampar di Haryanti (pengennya Ceko, tapi jauh!). Sambil makan ayam kremes di saung, kita ngobrol lagi. Mo yang mana ya?? Pokonya Kos putri, ada yang jaga kosnya, bisa nyuci sendiri, deket dari kampus.

Jeng jeng.. Pondok Karunia yang terpilih! Mimz, ur room will be hers. Sari (aku juga) sebenrnya pengen yang 6 jutaan, yang ada kolam ikannya itu loh. Tapi ya gapapa. Pdk Karunia deket ko=D

Pulangnya, Om Dadi, yang nyetir nawarin jalan-jalan. Ibunya mau beliin tas buat Sari. "Kemana ya teh Neno? kita mah ikut ajah" Dziiing.. kamana nya?? Pasar baru? bukan daerah jajahan fave euy. Toeng toeng toeng (sound effect mikir).. Terminal Tas! Selalu jadi tempat tujuan kalo mo beli kado tas. Murah, bagus dan banyak pilihan. "Ya udah, Teh Neno aja yang tunjukin jalannya ya.." Dziiiiiing.. Lewat mana nya?? (saat itu udah di depan Gading Regensi)

Ya udah, di depan belok kanan... ntar naik fly over.. belok kiri. Yah.. lurus aja. Sekarang belok ke? Ah, belok kemana juga bisa. Terus, lurus.. belok kanan aja, eh, kiri deng. Apa kanan ya?? Kemana aja deh.. Toeng toeng toeng.. "Wah, Teh Neno mah asik ya, orang Bandung jadi apal jalan motong. Geuning jauh, belok-belok lagi". Neno pasang tampang nyengir (rahasia: tadi teh mumuteran ternyata, padahal tadi tinggal belok kanan juga bisa, langsung nyampe, heu2=p)

Karena Ibunya Sari looking forward di bagian tas mahal, dan si Neno yang udah paham di mana letak-letak tas murah.. Maka Sari berhak mendapatkan 2 tas sodara-sodara. Pokonya jatahnya sekian. Haha haha..

[...perasaan dulu wkt aku mo kuliah, boro2 sempet mikir kudu beli tas baru..]

Di depan parkiran, Bu Popon nanya sambil nunjuk tukang es duren. "Teh Neno mau?", dan tanpa ragu (dan ga tau malu), aku jawab MAUUUUUU!!

Wuih, what a day!

Kamis, 10 Juli 2008

Manja...


Laki-laki itu bisa jadi bener-bener manja. Manja di sini bisa beda banget artinya pada setiap orang. Tapi buat saya sendiri, padanan kata yang tepat ya "manja". Efeknya beragam. Dari yang mulai jadi imut-imut banget keliatannya, sampai ke taraf menyebalkan seujung langit. Saya tidak berbicara mengenai satu atau dua orang saja. Tapi di segala sisi kehidupan pribadi saya, kerap kali saya bertemu dengan tipe laki-laki seperti itu. Untunglah masing-masing dari mereka ada di kehidupan saya yang berbeda. Dan saling terpisah. Hanya saja, saya jadi bertemu tipe cowo seperti itu dimanapun saya hidup dan berada=p

Sisi bagusnya, cowo manja kadang-kadang selalu bisa memanjakan kita (perempuan) pada waktu yang lain. Heu2=p

Tapi kalo mau jujur, tiap cowo memang punya kecenderungan untuk manja. Kira-kira kenapa ya mereka manja? Saya menggunakan teknik purposif sampel (yang kriterianya tentu peneliti tentukan sendiri). Menurut pengamatan yang saya lakukan, secara ekstrim manja berkorelasi dengan pundungan, ingin semua keinginan dituruti, sedikit moody, menuntut perhatian lebih, kecenderungan posessif, dan beberapa hal spesifik lain yang menyangkut riwayat perkembangan sejak kecil (yang belum boleh digeneralisasi di sini --> jadi sengaja ga saya bahas).

Saya ga lagi bicarain satu atau dua orang aja ko. Semua cowo ada potensi buat jadi manja. Bener ga?

Apa coba padanan kata yang tepat buat "manja" dalam bahasa Inggris? spoil??
kb. spoils j. barang rampasan (of war). -kkt. (spoiled atau spoilt) 1 memanjakan (a child). 2 mengganggu (o's day). 3 (ruin) membuang-buang. 4 merusak, membuat busuk (food). -kki. busuk, basi (of food). -spoiled, spoilt ks. manja, alem (of a child).

Wow, ternyata kata 'manja' berbagi arti dengan mengganggu, membuang, merusak, busuk, dan basi. Ow men..

Normalnya, manja adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak-anak. Jika dibiarkan sejak masa anak-anak, sifat ini akan berkembang. Sehingga sifat anak-anak masih terbawa sampai dewasa. Apa ini berhubungan dengan pola asuh? bisa jadi.

Hm, saya sendiri suka banget sama anak-anak. Terutama anak cowo. Kalo jadi ibu-ibu pun, saya merasa ada kecenderungan untuk memanjakan anak-anak (laki-laki). Hal ini mungkin juga dipengaruhi oleh tingkat social service saya yang tinggi (sejalan dengan hasil tes Kuder dan RMIB), dan menurut EPPS, skor Nurturance saya termasuk kategori very high dengan muatan ++. Kata Murray, nurturance itu variabel kebutuhan yang mencerminkan adanya kehangatan perasaan dalam pergaulan, adanya perasaan sosial, bersedia menolong. Nah, jadi emang berasa gayung bersambut sama cowo-cowo manja. Dan, law of effect ternyata memang berjalan di dunia. Hahaha..

...

All in all, buat perempuan dengan rentang twenty-something, mungkin cowo dewasa akan lebih menarik. Kenapa? Karena mereka bisa mendewasakan sekaligus memanjakan kita perempuan.

Hah, dasar oportunis!
Hehe=p


Pieces of Me

If we have no idea who we are
That's truly our chance to make who ourself to be
It's a decision



[They say]
Every music sounds good for me
Every movie seems fascinating for me
Every food tastes delicious for me
Every scenery looks beautiful for me

Some people said I'm very enthusiastic person
That's why they like me
Some people called me naive
That's amusing
Other said it makes them boring
Because it won't develop them
No challenge, they said

...

Yeah..
Why should I care about what people said?
I live my life happily so far
I thanked God for all He gave me

Should I sweat the small things?
Well, I don't think so
If everything seems wonderful for me
They turns into obviously wonderful
Because I want them to be

It's a decision


Rabu, 11 Juni 2008

Radio


...You are in my head..
swimming forever in my head, tangled in my dreams,
swimming forever...


So listen to the radio (listen to the radio)
And all the songs we used to know, oh, oh
So listen to the radio (listen to the radio)
Remember where we used to go...
(Radio, The corrs)


Setelah berkutat bertahun-tahun dengan mp3, bersikap autis dengan playlist dan chart lagu sendiri.. Akhirnya, beberapa hari belakangan ini mulai balik lagi ke radio beneran. Ntah ada angin apa gerangan.. Pilihan radio jatuh ke salah satu radio anak muda. Radio yang bejibun audubillah iklannya, dan penyiar yang ga bakat makan gaji buta (alias banyak ngomong).. tapi lumayan lah=)

Hm.. dan sekarang mulai lagi masanya untuk iseng-iseng rikues ke radio.. (bosen sama lagu yang keputer di mp3 yang ituuu itu aja). Refreshing dulu la ya.. Kali aja banyak lagu-lagu baru yang bagus=D

***

Teringat masa lalu.. sekitar 8 sampai 6 tahun lalu. Waktu itu masih zaman SMA kelas 1 atau kelas 2-an lah. Saat itu, tiada hari tanpa radio. Mo gimana lagi, selama beberapa bulan, TV di rumah dbiarkan mati, sebelum akhirnya tergantikan dengan yang baru. Inget banget deh. Dulu, umur 5 taun-an, waktu RCTI pertama ada, TV berwarna pertama (14 inchi, segede laptop=p) pun dateng ke rumah sampai saat kematiannya.. Sampai akhirnya.. datang juga TV yang ini (sekarang dah ga baru lagi=p)

Saat itu, karena ga ada TV, maka radio adalah alternatif utama, karena ikutan nonton ke rumah tetangga males banget.. Keren juga ya, tanpa tuntutan berarti ke orang tua, kami (si Neno sama si Budi) sebagai anak muda, sanggup untuk ga minta TV selama beberapa bulan. Tanpa doraemon di minggu pagi, tanpa dunia dalam berita, tanpa MTV..

Nah, sekarang ceita tentang radio. Radio pertama yang kudenger dan ga pernah ku geser2 frekuensinya adalah OZ. Zamannya Sogi Indra Duaja masih jadi Music Director, masih ada Alford, Annisa Larasati Pohan, dan Choky Sitohang masih pada siaran. Zamannya Roni the wheel sama Vivie Novidia, Claudia Lengkey (CL107) masih ada. Duh, urdu banget ga sih.. Saking seringnya denger radio, aku jadi orang paling update sama lagu-lagu. Baru bisa ngoprasiin internet, jadi yang dilakukan bukan buka FS, tapi cari lirik, sodara2. Dengan rajinnya ku-prin dan kufotokopiin buat temen-temen (yang ternyata menyebar pula ke kelas sebelah). Dari dulu sampai sekarang, pendengarnya OZ dipanggil "mojang-bujang" sama para ponggawa (penyiar -red). Hm, waktu itu, wah.. diriku berasa mojang sejati lah=)

Yang menguntungkan, dulu (entah kenapa bisa) telepon rumah disimpen di kamar, pas di atas meja belajar. Akses telepon ini membuat proses rikues-merikues dan kuis-menguis menjadisangat mudah. Tinggal redial nyambung. Dan dengan bahagia dan tanpa malu, ikutlah aku ke setiap kuis. Dari mulai disuruh nyanyi atau ngapain kek. Kan banyak tuh promo. Temen-temen se-genggong di Djawers (1D-2D V'03) semua dengernya OZ. Anggi, Mimiew, Dani, Peperz.. Dari mulai rikues-rikuesan (dulu masih ada OPP on duty, belum musim sms-san) sampe objek ngerjain tugas bahasa indonesia.. kita ke OZ. Trus, kalo misal daku menang kuis, mereka akan langsung tau n nelepon minta traktir. Hehehe2.. Inget banget deh, sempet dapet beberapa CD ato kaset (Ricky Martin, BadBoys II, Jikustik, Mocca, dll --> dulu ga pernah beli kaset, ga ada anggaran), uang tunai (my fave), produk segaban (dari mulai paket mandi biore buat tiga bulan, crackers segunung, tas three rey, paket tas dari coca cola waktu piala dunia, dll), voucher makan (dulu di cafe Geulis Dago sama Atmosfer), atau voucher belanja (Cargo) yang bajunya masih kupake sampe sekarang. Senangnya.. Dalam sebulan, pasti ada mampirnya ke Setrasari (yang gile bener jauh banget dari sekolah.. naik turun gunung..).

Dan setelah TV kembali, radio mulai sedikit ditinggalkan. Euforia liat iklan2 baru berderet2 and sinetron dengan muka2 baru (tapi waktu itu, daku ga norak n tetep up2date=p). Naik ke kelas 3, sebangku sama Amoy.. (apa kabar, Neng?) Doi yang Ardan banget. Dan akhirnya dikit-dikit kugeser ke Ardan. Sekarang statusnya jadi "insan muda". Ni radio lebih banyak iklannya. Segambreng-gambreng deh. Penyiarnya pada doyan ngomong semua. Lagunya ga ada yang utuh, ada suara penyiarnya mulu (jadi ga bisa direkam --> gpp dong pembajakan untuk diri sendiri --> sekarang tape-nya dol). Tapi lagunya emang up-date banget. Dan hadiah segambreng2 tetep ada. Ikutan kuis-kuisan juga. Asiknya, duku kalo di Ardan, menang kuis malem ini, besok pagi hadiahnya bisa diambil. Kalo di radio sebelumnya, harus nunggu seminggu atau lebih.. Pernah dapet apa ya dari sini? Hm CD, kaset, duit, voucher makan, celana jeans (daku dapet dua dong..), heuheu, apa lagi ya.. lupa=p Udah tua sih, jadi ga sesemangat dulu.. Saat itu, TV kembali ga jadi sorotan. Belajar bo buat SPMB. Radio kembali berperan. Sekarang cari radio yang cuma muterin lagu, minim iklan, minim penyiar. Soalnya ga konsen denger orang ngoceh, ketawa mulu seh..

Setelah itu, lewat dari SPMB.. jarang liat TV juga.. lebih banyak keep in touch sama babon, jalanan raya Bandung-Jatinangor, kampus, SC, lapangan bola dan futsal, dll.. Mulai akrab sama PC dan winamp yang lagunya bisa di-DJ sendiri.. Palingan liat MTV sesekali buat update lagu. Trus dapet up-datean lagu dari temen-temen yang selera musiknya lebih luas. Mulai suka emo (thx to Topan Iwan) yang agak gonjreng.. (dulu kan taunya Westlife doang, hehe5)..

Yah, radio ternyata berperan penting dalam pertumbuhan hidup seorang Neno remaja. Mungkin pengalaman public speaking pertama adalah dengan 'ga tau malu' ikutan kuis di radio (yang kadang2 dikerjain sama penyiarnya), mulai tambah kosakata dan grammar bahasa Inggris dari lirik lagu yang di download dari internet, info gosip artis, hadiah-hadiah kuis.. haha.. sampai ide bisnis buat bikin 'Bojek FM'. Sengaja-ga sengaja, wawasan jadi luas, jadi kreatif, jadi terinspirasi, kenal banyak orang, dan bisa multitasking. Trus bisa belajar lebih empati juga (biasssa.. dengerin penyiar cowo tengah malam yang sabar banget dengerin cewe2 bersuara serek sok imut pada curhat dengan lagu-lagu mellow)..

Sekarang ni lagi dengerin radio. Lucu juga. Boleh rikues lagu, tapi ceritain dulu sejarah lagu itu kenapa dipilih. Nah, curhat deh tuh cewe-cewe.. Dimana-mana denger orang curhat (ni bakat MTA terpenuhi banget lah). Oya, salah satu yang dulu ga pernah dilewatin adalah acara rikues (karena lagu-lagunya enakeun semua) dan... "Pojok Ngeres" (hehehe... ini bahasan yang sehat loh. Ada dokter sama pakar-pakar dari MCR juga). Hahaha x)

Yah, ilmu dan kesenangan kadang emang bisa berjalan seiringan.
Contohnya ya lewat media radio ini. Ya, ga?




Minggu, 08 Juni 2008

Cewek Panggilan

O ow apa yang terjadi terjadilah..
yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya..

O ow apa yang terjadi terjadilah..
yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa..


Tau ga, minggu ini saya lagi laku banget jadi cewek panggilan. Seminggu ini udah ditelpon 4 kali.

Iya, ini lagi ngomongin kerjaan. Mereka nelpon saya buat manggil interview. Interview buat cari kerja yang nantinya bisa dipeke buat menyambung nyawa. Udah seneng ditelpon untuk wawancara di bank anu dan bank anu. Bank yang lumayan punya nama, yang nelepon ini agensinya (sejenis associate partner gt kali ya..). Katanya buat posisi MT. Semanget dong, diriku.. Setelah dateng, eh.. ga ada wawancara apapun. MT dari Hongkong?? Ga ditanyain punya prestasi apa, kemampuannya apa atau minta gaji berapa, atau jelasin job desc-nya apa, eh... malah kayak nawarin prodak. Hampir mirip sama MLM. Ujung-ujungnya kita mesti nyari orang. Targetnya harus cari 10 orang buat jadi nasabah bank X. Kalo ga dapet ya ga dibayar. Kalo dapet? 500rb sebulan. Could u imagine that? Kalo mau terima tawaran "jadi pegawai", harus langsung buka tabungan sebesar 100rb di tempat. What an amazing recruitment. Gubrak!

Others.. di suruh dateng ke salah satu wisma perbankan tertinggi di sekitar Jalan Asia-Afrika. Ugh, udah seneng banget. Pas ditanya "untuk posisi apa ya, mbak?" trus doi jawab "marketing". Hua... Kapan juga diri ini daftar jadi marketing??

Yang terakhir, yang nelpon niat banget ini mah. Jumat kemaren udah nelepon, tapi saya ga bisa karena Sabtunya ngetes ITB. Udah direlain padahal. Eh, beberapa hari kemudian, doi nelpon lagi. "Bisa ga kalo wawancaranya besok?" Saya pikir, niat amat sih ini. Lagi butuh orang banget kayaknya. Ini kan lamaran zaman jebot banget (Lusi kalo ga salah udah dipanggil duluan beberapa bulan lalu, bahkan udah sampai tahap training, cuman ga jadi.) Yah, ga ada salahnya nyoba. Posisinya keren; consumer finance consultant. Yah.. yang berhubungan sama konsultasi mungkin nyambung sama psikologi=p Ternyata eh ternyata.. jobdesc-nya ga jauh2 dari cari nasabah. Gaji berbanding lurus sama besar proyekan yang didapet. Hah.. Setelah diinget2 lagi, ini teh bank yang sama yang rajin banget nawarin kreditan ke mamah. Sampe bosen ngangkat telponnya. Kerjaan macam itu kah?? Omigod..

Jika hal-hal terburuk sudah terjadi, kita tinggal nunggu hal2 terbaik untuk datang kan?

Saya yakin akan menemukan kerjaan yang normal.

At least, ga nyari-nyari orang.. Saya ga tertarik untuk mempengaruhi orang melakukan sesuatu yang saya pribadi pun ga suka. MLM? I don't think so. Saya terbiasa menerima orang apa adanya. suka melihat dan merasakan, pengembangan diri, tapi tidak untuk mempengaruhi. Dalam hal ini, mempengaruhi takutnya sama dengan menjerumuskan, hehehe=p

Balik lagi.. ke tujuan utama. Niat kerja adalah pengamalan ilmu, biar kuliah ga sia-sia. HRD atau recruitment, berhubungan dengan biro-dan pelayanan psikologi, assessorisme, atau.. MT lah. Teacher pre-school juga boleh. The point is, marketing is not my choice anyway. Ehm, ada yang punya lowongan??

Ini akan terjadi secepatnya. Soon. Yah, sooner or later.
Yup, saya akan segera dapet kerja "yang sesungguhnya", segera.

Let's start with smile=D


Jumat, 06 Juni 2008

Around G-Day

Mamah wanti-wanti. Jangan pernah tidur pada waktu Ashar. Pamali. Omat mamah mah. Kata-kata itu selalu kuingat. Se-ngantuk apapun pas ashar, jangan sampai ketiduran..

Sore itu, badanku capek sekali. Seharian udah road to Arcamanik-DU-Nangor-Ujung Berung.. dan sekarang, setelah semua urusan selesai, aku harus cacaw ke Sukajadi. Mau nginep di tempat bibi. Katanya, kudu dateng 6.30 ke acara Graduation Day tea. Dengan berbagai pertimbangan (ga ada dan ga bisa make-up sendiri di rumah, jauh, ga ada yang nganter), maka aku memutuskan untuk nginep di bibi.

Berangkat jam 5 dari rumah. Makan dulu dan nonton drama korea yang ternyata lumayan rame. Dari rumah pake angkot pink dan duduk di depan (as always, if i could i would seat in front). Sumpe, sore itu ngantuuuuuk banget. Tapi ga boleh sampe tidur, jadi, kupasang earphone di kuping keras-keras. Ya sih, ga tidur, tapi ni otak jadi berasa kosong dan kayaknya sama aja ga mudeng.

Di DU turun untuk ganti angkot Cicaheum-Ciroyom. Udah ampir magrib, suasana udah lumayan gelap. Nungguin angkot Ciroyom ko ga dateng2 ya? Hm, akhirnya dateng juga tu angkot. Bangku depan penuh. Bangku belakang juga. Ga penuh-penuh amat sih, tapi semua tempat strategis udah diisi orang.. Akhirnya duduklah di samping pintu. Dengan mangku tas gede, ngejinjing baret-toga wisuda, dan kuping kesumbet earphone. Badan rasanya cape banget... Tiba-tiba, pas di depan perpus DU, yang ada pertigaan itu loh,


...CKIIIITT....


Si angkot berhenti ngedadak. Si supir maki-maki. Tapi ga hanya itu yang terjadi sodara-sodara. Tanpa disadari, ternyata si Neno yang nangkel di pintu itu hilang keseimbangan... badan limbung dengan kepala kosong.. badan ini gerak refleks buat survival. Dan hal yang disadari setelahnya adalah posisi ni badan yang ga banget.

Kepala udah ampir nempel di aspal, ketahan sama bahu dan sikut. Kedua kaki di dalem angkot. Yang kiri ngait di bangku kecil dan kaki satunya ngangkang di lantai angkot. Punggung nempel di tangga masuk angkot. Tas di atas badan. Dan kuping masih sakit karena gonjreng-gonjreng ga jelas. Dengan posisi itu, selama sepersekian detik kesadaran, dalam hati bilang "ow, man.. please.. ya Allah.." (dengan nada: ya ampun ga banget deh..)

"Stop, stop!! Heh!! Kiriiii" orang-orang di angkot pada tereak. Si supir tetep maki-maki nyalahin si motor lewat. Ada seorang aa yang langsung keluar dari pojok dalem angkot buat bantuin bangun (baek banget ya). Yang lain masih stay di tempat. Badan ini ga kerasa apa-apa, kayaknya shock juga ga sempet. Datar banget. Dengan ketenangan aneh yang gatau dateng dari mana (mungkin karena ni otak juga lagi kosong), gw bangun dari posisi ga banget itu, kibas-kibas baju dikit dan masuk lagi ke angkot. Orang-orang di dalem angkot tampangnya pada shock semua.

Beberapa orang nanya, "ga kenapa2? Ga kebentur kepalanya?" and the bla and the bla.. "Tadi si eneng ngelamun ya.." kata si aa. "Iya, saya ngelamun. Engga, engga papa kok.."

Udah, segitu doang. Kehebohan usai. Semua orang segera diam dan terhanyut lagi dengan pikiran masing-masing. Anehnya, gak ada malu, ga ada shock, lempeng-lempeng aja. Milih lagu slow dan melanjutkan ngantuk..

***

Penumpang turun dan naik. Penumpang baru ga ada yang nyadar apa yang terjadi sebelumnya, bahwa pernah ada seorang cewe dengan posisi aneh di angkot itu. Dalam suasana gitu, setelah semua kesadaran kembali pulih. Baru aku mikir, "what was that before??"

Otak ini mulai lebay.

Gimana kalo misalkan tu supir maki-maki sambil langsung tancap gas, gimana kalo tadi aku bener-bener kelempar keluar angkot dan keadaan menjadi sangat parah. Mungkin wisuda kali ini jadi sedih. Mirra bakal modifikasi pidatonya jadi lebih panjang.. Mewakili temen-temen di psikologi mengenang kehadiran seorang Neno di dunia. Anak2 2003 mungkin bikin testimonial dan kumpulan foto yang dicetak hitam putih.. Rektor bakal mambah satu pidato bela sungkawa, paduan suara mungkin bakal latihan tambahan dadakan untuk nyanyiin sebuah lagu sedih sambil semua orang di ruangan wisuda itu mengheningkan cipta. Seorang Neno yang bukan siapa-siapa mungkin masuk koran PR pagi. Bahwa ada calon wisudawan yang kurang bernasib baik.. Acara setelah wisuda mungkin bukan foto-foto dan pelukan bahagia, tapi pelukan dukacita. Bukan air mata bahagia, tapi air mata kehilangan. Dan acara setelah wisuda bukan makan-makan, tapi ngelayat.. Mungkin akan ada beberapa orang yang menangis. Mungkin mamah juga.. Sodara-sodara bakal pada dateng.. pada kumpul lagi.. pada pelukan lagi..

Ga, saat itu, aku ga bisa bayangin lebih parah lagi. Mungkin bagi beberapa orang, pergi dalam masa kejayaan akan sangat dikenang. Tapi itu bukan pilihan, dan aku pun ga mau memilih.

Ya, saat itu, aku ga boleh bayangin yang lebih parah lagi. Law of effect masih berjalan di dunia. Bahaya. Then i moved along.. turun dari angkot dan tersenyum. As if nothing ever happen. Benar-benar menyukuri bahwa sampai detik ini aku masih hidup. Ga ada lecet atau sakit badan. Dateng ke bibi langsung minum susu dan minta ditraktir baso Oyen..

Sebelum, selama, dan setelah wisuda, aku jadi sangat menikmati setiap detiknya. Tidak bisa tidak bersyukur bahwa aku masih hidup. Menikmati setiap detik kehadiran orang-orang yang aku sayang di sekitarku. Merindukan orang-orang dekat di hati yang tidak kutemui hari itu.. Hari itu, mamah minta bunga. Ya, yang lain ngasih bunga sama orang tuanya. Mamah juga mau. Ga ada alasan untuk tidak memenuhinya. Saat milih bunga, aku cuma ingin sesuatu yang sederhana dan tulus. Ya, sederhana dan tulus.

Ya Allah, makasih untuk kepercayaan itu. Bahwa aku masih diberi kesempatan untuk memanfaatkan hidup ini lebih lama lagi..


***


As we goon, we remember all the times we had together
And as our lives changes come whatever
We will still be friends forever