Sabtu, 27 September 2008

Tentang Air


Air sangat unik. Dia sangat konform dengan keadaan di sekelilingnya. Kalau keadaan sekitarnya kelewat dingin, air beradaptasi dengan menjadi es. Sebenernya bukan menyesuaikan diri, tapi lebih mengikuti konsekuensi dari lingkungan. Lihat air dalam keadaan yang sangat panas. Tanpa dia sadari, dia akan berubah bentuk menjadi uap. Ini bukan salah air. Karena alam memintanya untuk menjadi seperti itu. Makanya beberapa orang bilang, air itu sensitif, terutama sama keadaan di sekitarnya.

Mungkin ketika berhadapan dengan kekerasan watak 'tanah', watak air akan membentuk es untuk menandingi kekerasan sebongkah tanah. Tidak, ia tidak berubah jadi tanah, ia hanya menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ia menandingi lingkungannya. Anggaplah Windu memang sang phlegmatis berelemen air. Kita memang sulit membayangkan Windu* yang keras. Tapi Windu bisa teguh pendirian dan tetap melakukan apa yang dia percayai. Hal ini mungkin berhubungan dengan sifat airnya yang berubah jadi es padat karena tuntutan keadaan. Bukan karena ia berubah jadi tanah hanya karena ia menjadi keras. Beda lagi jika watak air berhadapan dengan udara yang panas. Ia mampu berubah jadi uap, karena konsekuensi dari lingkungan. Itu mungkin sebabnya beberapa orang menganalogikan sifat air dengan sisi emosional seseorang. Maksudnya perasaannya tentu bisa berubah-ubah..

Jika air membentur tembok, air cenderung akan berbalik. Sama halnya ketika air mendapat serangan, air cenderung untuk membalikan serangan itu. Air jarang menjadi pihak yang pertama kali menyerang. Air cenderung untuk bertahan. Tapi jangan salah, air juga bisa memiliki kekuatan yang dasyat, tergantung keadaannya. Dan itu (hanya) dipacu oleh insting. Lihat air terjun. Kekuatannya bisa timbul segitu dasyat karena pengaruh lingkungan yang berbeda secara drastis. Betapa potensial menjadi air. Kekuatan ini timbul dari insting, kadang tanpa pertimbangan logika. Contoh lain, air mungkin mempertimbangkan bahwa dengan tetap menjadi air, ia akan lebih berguna bagi makhluk hidup di saat panas. Tapi apa daya, insting menguap itu kadang datang karena tuntutan keadaan. Kalau sudah begini, siapa yang bisa tunduk dengan logika?

Untuk air yang 'dalam', biasanya mereka tampak sangat tenang. Kita ga tau apa yang ada di dalamnya. Kadang air begitu rendah hati sehingga yang tampak tidak seperti kelihatannya. Karena pembiasan, air terbiasa terlihat dangkal dari yang sebenarnya. Air yang kualitasnya baik tidaklah sombong. Ia memperlihatkan apa saja yang ada dalam dirinya. Kita bisa bercermin, menemukan keindahan, kesejukan, dan menemukan kebijaksanaan dari dirinya.

Lihat air yang konsisten dan sabar. Apakah tetesan air tampak berbahaya? Tidak sama sekali. Apa yang bisa ia lakukan? air yang konsisten dan sabar bahkan bisa membuat sebuah batu memiliki lubang.

Lihat juga lautan yang dalam. Tampak tenang dan bahagia. Tapi tahukan kita apa yang terjadi di dalamnya? Emosi apa yang ia pendam? Ga salah jika salah satu quote dalam Titanic mengungkapkan: "Hati wanita dalah lautan rahasia terdalam." Aku sepenuhnya setuju. Siapa sih yang penah benar-benar tahu isi hati seorang wanita? Luarnya begitu tenang dan begitu menyenangkan.. gejolak di dalamnya siapa yang tahu??

Lalu, apa hubungan air dengan tanah, udara dan api? Dimana posisi air? Benarkah bahwa:
Tanah harus dihadapi dengan angin
Angin harus dihadapi oleh api
Api harus dihadapi oleh air
Dan air harus dihadapi oleh tanah?

Well, i don't know. Aku lebih senang memikirkan apa yang bisa dilakukan oleh air. Apa yang bisa dikendalikan oleh air. Aplikasi pengendalian air bisa dilihat dalam jurus-jurus Tai Chi, sebuah seni bela diri dari Cina yang memperagakan gerakan lambat dan elegan seperti air yang mengalir. Aset terpenting dalam pengendalian air terletak pada kemampuan pertahanannya. Dalam serial Avatar, pengendalian unsur air berbeda dari pengendalian unsur lainnya. Jurus pengendalian air lebih fokus untuk membalikkan serangan lawan daripada menyerang secara langsung. Karena air mampu berubah-ubah, para pengendali air mampu membekukan, mencairkan, menguapkan mamupun memadatkan air, sesuai dengan keinginannya. Pengendali air juga mampu mengontrol sifat kohesi air, yang memberi mereka kemampuan untuk menangkap maupun memotong objek dengan pengendalian air. Pengendali air yang mahir juga mampu menyembuhkan luka dan menghilangkan rasa sakit dengan membuka aliran chi di sekujur tubuh, dengan air sebagai perantaranya. What an amazing thing..

Air memang sangat serba guna dengan manfaat yang luar biasa. Hal itu sama sekali bukan rahasia. Tentu saja. Apalagi jika kita bisa menempatkannya dengan baik. Jadi inget tentang tempramen Phlegmatis yang dilambangkan juga oleh air. Ada beberapa kesamaan. Orang phlegmatis kan kesannya adaptable, cenderung pasif, kompromistis dan menghindari konflik. Tidak heran. Pasif, karena sifat air memang 'menyesuaikan diri' dengan lingkungannya. Kompromistis karena sifat air memang sesuai dengan wadahnya, tidak akan ada konflik tentang kelebihan sudut atau gak pas dengan wadahnya (seperti yang biasa terjadi pada balok atau bongkahan batu). Bahkan dengan kadar air yang cukup, dunia yang terlalu asin akan menjadi lebih baik. Dunia yang kelewat kotor bisa dibersihkan. Ga heran kalau banyak orang yang senang dengan elemen air. Karena air begitu friendly.

Air. Kadang kita suka sekali air. Sadar atau tidak, kita butuh air. Kalau kita ditanya bagian apa dari air yang kita suka, biasanya kita susah buat jawab. Apanya ya? Ga ada yang menonjol dari air. Apakah hidrogennya atau oksigennya? Jika dilihat secara terpisah, keduanya malah bukan lagi air. Air disukai karena air adalah air. Air sebagai sesuatu yang utuh. Memang tidak ada yang menonjol dari air. Hal ini mendukung ciri khas orang Phlegmatis, umumnya tidak ada yang benar-benar menonjol. Tapi mereka adalah orang yang menyenangkan dan utuh untuk diajak bergaul. Mereka tidak harus menjadi palsu. Mereka hanya perlu jadi diri mereka sendiri. Dan ini jugalah yang membuat mereka senantiasa rendah hati. Tapi kuyakin semua setuju. Ga ada yang ga butuh air.

Hm.. mungkin terlalu lancang untuk menghubung-hubungkan antara tempramen phlegmatis dan elemen air (atau mungkin selanjutnya aku akan menghubungkan tiga tempramen lain dengan tiga elemen lainnya). But hey, menuliskan ini sangat menyenangkan. Iya baiklah, zodiak memang dinaungi oleh elemen-elemen tertentu dalam kepercayaan Yunani kuno dan bukan berarti jadi bagian dari kepribadian. Tapi tentu ada alasannya kenapa mereka sama-sama pake istilah tanah, air dan udara kan? Tentunya ada kesamaan atau pesan-pesan yang ingin disampaikan berkenaan dengan sifat yang dibawa oleh masing-masing elemen. Bisa aja kan? Buatku pribadi, semua nyambung-nyambung aja... dan cocok-cocok aja kalau disambungin sama kepribadian. Hehe, ngeyel=p


***

Terima kasih untuk orang-orang ber-elemen (dan bersifat seperti) air yang ada di dunia...

Btw, ayahku pisces loh. Bukan, maksudnya ayahku bukan ikan. Maksudnya, ayahku zodiaknya Pisces yang tentu aja elemennya air. Ayahku senantiasa tenang dan bijak, mungkin karena ia adalah air yang dalam. Seperti lautan. Tenang dan bersahaja. Seimbang dan menetralkan hati yang gundah. Setiap saat panas, air di lautan memang menguap, tapi selalu kembali dalam bentuk air. Ia stabil dan senantiasa bisa diandalkan untuk pulang. Bagaimanapun keadaannya, apakah ia keras menjadi es, atau tidak tampak menjadi udara, ia tetaplah air. Yang bisa menyejukkan dan melepaskan aku dari dahaga... pada waktu yang tepat. Makasih, Pap=)

*) Buat Windu yang sudah menjadi dirinya sendiri, thank you. You are soooo inspiring=)


Jika terdapat kesalahan, itu menjadi tanggung jawabku sebagai penulis. Bagian soal Tai-Chi kudapatkan dari situs yang membahas tentang Avatar.



Sabtu, 20 September 2008

(My) Personality Plus


Di sampul depan bukunya tertulis:
Bagaimana memahami orang lain dengan memahami diri sendiri.


Kalo pernah denger yang namanya sanguinis, koleris, plegmatis dan melankolis, bisa jadi kita lagi ngomongin hal yang sama: buku Personality-Plus! Setelah membaca (meminjam, red) buku ini sekitar awal kuliah -dan sempat melupakannya- akhirnya kubaca lagi kemarin. Dan tidak ada yang berubah: aku tetap meminjam bukunya (walo dari orang yang berbeda), hehe=p

Gampangnya, kalau ada tim hedon atau tim gonjreng, disana pasti ada campuran sanguin atau sanguin asli. Yang biasanya bagus jadi pemimpin biasanya orang koleris. Yang teratur, idealis, sensitif-emosional biasanya melankolis. Dan yang nampaknya lempeng-lempeng bahagia biasanya Phlegmatis. Buat psikopad (yang kenal), orang sanguin misalnya Panji. Inget deh kalo Panji lagi bahas soal makanan enak, atau kalau ketawa.. wah asek banget deh. Koleris, misalnya Reza sepak terjangnya dalam kepemimpinan tidak diragukan lagi. Melankolis, misalnya Mimim. Phlegmatis, misalnya Windu... atau Hadi. Ada juga yang tampaknya campuran. Ini mah sotoy aja ni ya.. Ijal koleris-melankolis (udah ngaku), Rizky sanguin-melankolis (kayaknya), Lusi (mungkin) melankolis-phlegmatis.. Lhaaa... ko bawaannya mellow semua tho?? Hahaha.. maap kalo sotoy x)

Setiap orang adalah campuran yang unik. Ga ada dua orang yang sama, setuju! Aku mengerti ko, maksud buku ini bukan mau mengotak-ngotakkan orang secara ekstrim. Hanya mempermudah kita melihat persamaan-perbedaan setiap orang. Kata pengarangnya, kita bisa memahami orang lain dengan memahami diri sendiri. Mungkin ada orang yang sama-sama Sanguin, tapi kadarnya bisa beda. Tergantung ciri apa yang mendominasi dirinya.

Pertamanya kita mesti punya dasar dan sedikit pengetahuan tentang diri kita sendiri sehingga kita bisa ikuti tesnya. Apa kita sanguin, koleris, melankolis atau phlegmatis. Kalo emang udah pernah nyoba, inget deh, dulu hasilnya gimana ya?? Buat yang sama sekali belom pernah baca Personality Plus, bisa deh cocokin sifat-sifat kamu sama bagan yang kubuat di bawah ini..

Ih, ko tabelnya jadi kecil banget sih? Kebaca ga?
Kalo engga, download aja terus perbesar sendiri=p


Sebenernya, ga kaci kalo liat kumpulan sifatnya langsung. Di alat ukur aslinya, susunan kata-kata tu diacak, yang huruf awalnya sama. Jadi sistemnya forced choice. Misalnya diantara Animated-Adaptable-Analitical-Adventorous, mana yang lebih kamu banget?? Atau diantara Inconsistent-Intolerant-Indifferent-Introvert, mana yang paling jadi kelemahan kamu? Pilih salah satu dan begitu seterusnya.

Oya, setiap orang bisa aja punya dua dari empat tempramen itu. Jadinya tempramen campuran. Bisa campuran alami (kayak sanguin-koleris dan plegma-melanchole) atau campuran pelengkap (sanguin-phlegma dan koleris-melanchole). Bsa juga campuran berlawanan (sanguin-melanchole atau koleris-phlegma). Kesemuanya membuat individu jadi punya sebuah dinamika kepribadian yang unik=)

Kalau mau lebih jelas, mendingan baca deh bukunya Florence Littauer. Diulang ya, judulnya Personality Plus, harga ga nyampe 30.000 kayaknya. Sampulnya warna kuning, gonjreng banget dah. Dan warna tulisan dominan di covernya adalah biru-merah-ijo. Kamu tau kenapa sampulnya kuning? Karena penulisnya ngaku sebagai Sanguinis. Hehehe=p

Terus, berdasarkan hasil browsingan dari sekian situs, dari mulai blog, dot edu, wikipedia dan sebagainya, didapatkanlah hubungan-hubungan antar teori. Ni, dah kubuat jadi tabel. Ternyata dulunya ini berasal dari pemikiran Hipokrates (460-370 S.M.) yang menggolongkan orang berdasarkan cairan tubuh yang dominan dalam diri seseorang yang ternyata berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah lakunya. Selanjutnya, konsep ini berkembang dan berkembang seiring waktu. Dan ternyata, semuanya berhubungan dan saling terkait=)


Yah.. ini juga kecil banget lagihh.. Ya.. gimana dong? Maapin deh ya..

Dalam perkembangannya, Ibnu Sina lalu menggambarkan atau mensimbolkan karakteristik temparemental dari dingin, panas, lembab dan kering dalam bentuk istilah elemen Tanah, Api, Air, dan Udara. Belakangan ini kita kemudian mendengar, hanya Sang Avatar saja lah yang mampu menguasai keempat elemen Ibnu Sina tersebut. Yang suka nonton filmnya pasti ngerti=)

Dari semua konsep yang ada, konsep tanah, api, air, udara ini paling menarik buatku. Karena konsep ini dipakai juga oleh sistem zodiak. Inget Sailormoon atau Saint Seiya? Di China, konsep ini sedikit berbeda karena ga ada unsur udara, tapi muncul dua unsur lain, yaitu logam dan kayu. (Konsep yang dari China belom dibahas di sini ya..)

Ini elemen-elemennya...

Api adalah elemen pertama yang mencerminkan semangat dan kekuatan. Orang-orang yang termasuk kedalam elemen Api memiliki sifat dasar yang unik, yaitu kreatif, antusias, Expresi, berani dan selalu penuh energi. Orang-orang berelemen Api ditakdirkan untuk menjadi pemimpin, karena mempunyai Kharisma. kekuatan penuh cahaya, itulah yang dipancarkan oleh Api. dibalik unsur Api yang membara, tersimpan sifat yang tidak bisa ditahan, bersemangat, spontan dan hangat. Yang termasuk Api adalah Zodiak Aries, Leo, dan Sagitarius.

Udara. Mereka bersifat logis, obyektif dan menjunjung kesederajatan, mudah bergaul dan penuh intelektual. Mereka punya teman-temn dimana-mana, dan ngga pernah kehabisan ide. Mereka juga selalu penasaran dengan hal-hal baru, bisa mengerjakan apapun, rasional, cepat dan gampang mengantisipasi keadaan. lebih dekat dengan kata-kata, komunikasi dan sisi intelektual dalam dalam kehidupan. Elemen Udara menaungi diantaranya Gemini, Libra, Aquarius.

Tanah Atau Bumi mencerminkan sifat dasar, struktur dan fondasi yang kuat dalam hal apapun. Orang dalam lingkungan berelemen Tanah atau Bumi sangat berdedikasi dan bertanggung jawab. mereka juga realistis, sabar, setia, stabil dan ambisius. Sifat lainnya, Tanah atau Bumi adalah mereka yang bersifat teguh dan dapat diandalkan, dan mereka termasuk pribadi praktis, realistis, cermat dan konservatis. mereka juga lebih mengutamakan kenyataan, dan sangat perhatian terhadap kondisi tubuhnya. Mereka yang termasuk kedalam elemen Tanah atau Bumi diantaranya Taurus, Capricorn dan Virgo.

Air melambangkan sisi emosional dari kehidupan. Layaknya Air, orang-orang Air bisa tampill dalam berbagai bentuk, cair, es, atau uap yang melayang diudara. ini berarti orang Air bisa lembut, menyenangkan dan terkadang keras seperti batu. Biasanya menanggapi segala hal dengan insting, intuisi dan perasaan dari pada pikiran. Orang Air perasaanya sangat sensitif dan sering menganggap sesuatu terlalu dalam. Tindakan mereka sering berdasarkan "rasa" daripada pertimbangan praktis atau logis. Namun seperti halnya Air, mereka akan selalu tampak tenang, padahal hati dan emosinya sedang begejolak. penuh misteri. Mereka yang bernaung dibawah elemen Air diantaranya Cancer, Scorpio, Pisces.

***

Dengan adanya tambahan informasi ini aja, kebayang dong beragamnya orang di dunia? Misalnya ada orang koleris-melankolis (api-tanah), tapi zodiaknya aquarius (udara). Atau ada orang sanguinis-melankolis (udara-tanah) tapi zodiaknya aries (api). Pasti beda sama sanguinis-melankolis taurus (tanah). Ya akan.. Ditambah lagi ada perbedaan pola asuh, lingkungan, dsb.. dsb.. Jadi, hal ini membuktikan bahwa ga ada orang yang sama di dunia.

Kalo ga salah -lupa sapa yang ngomong- kita bisa disebut “dewasa” ketika kita bisa menyeimbangkan keempatnya. Mungkin ada benernya juga ya. Seimbang ini maksudnya bisa menempatkan "kekuatan tempramen"nya pada situasi yang tepat. Misal kalo lagi ngerjain tugas, melankolis bolehlah muncul. Kalo dalam keadaan genting, koleris lah ambil alih. Kalo waktunya hedon ya jangan ragu sanguin ke depan. Dan kalo ada yang curhat, plegma bisa dikasi giliran pegang kendali. Hahaha...

Nah, sekarang, gimana caranya milih pasangan? Heuheu..=p Sensitif ni sensitif.. Enakan yang se-unsur biar akur, atau yang kombinasi biar saling melengkapi? Nah lo.. Itu mah terserah preferensi masing-masing lah.. Tergantung jodonya aja, enaknya seperti apa. Bisa ga masing-masing saling asah-asih-asuh (kek posyandu). Kalau berhasil, sapa tau malah berkembang dan masing-masing jadi pribadi yang lebih baik. Tapi dijaga ya untuk pasangan kombinasi-berlawanan, jangan sampe malah jadi banyak berantem atau ada yang tertindas. Hehehe x)

Nah, sebelum si Neno sotoy lebih banyak, mendingan dihentikan dulu (sementara). Any comments?


PS.
Spc Thx to Ijal ma Sigit, yang kasi inspirasi.


(My) Personality Plus (Part II)



Dan perkenalkan. Aku adalah sanguinis-phlegmatis (ga berubah dari dulu). Dengan sedikit pemanis melankolis dan less koleris. Dan berdasarkan zodiak capricorn, aku punya bawaan unsur tanah. Ya sih, ini terbukti, aku ini bisa (pernah) sangat mellow, walaupun jaraaaaang sekali. Dan hanya terjadi bila stimulusnya berlebihan. Bisa cepet nangis juga, terutama kalo nonton film sedih, semisal Kuch-Kuch Hota Hai (kalau one littre of tears mah ga usah ditanya).

Sebagai orang yang dilahirkan dengan bawaan unsur tanah dan tumbuh menjadi sanguin-phlegma, aku punya 3 modal, menguasai bumi, langit, dan lautan (kek pasal 33 UUD 45). Dengan modal ini, harusnya aku jadi punya kendali dong terhadap orang yang punya unsur api. Walaupun aku sama sekali ga punya unsur api. Aku sebagai udara bisa membuat api semakin besar. Aku sebagai air bisa memadamkan api. Aku sebagai tanah bisa bekerjasama dengan api bikin keramik atau bakar sate (halah!!). Aku bisa meredam gejolak panasnya api. Bukankah inti bumi adalah api juga? Yah, hati-hatilah yang unsurnya api=p Jadi kalau mau diliat dari law of attraction, aku bisa menarik unsur api. Disini, opposite attract juga berlaku kayaknya=)

Nah, kalo menurut teori kebutuhan Mc. Clelland, aku ini kan tinggi di achievement dan afiliasi, tapi biasa aja di power. Ini mendukung penjelasan kenapa minim banget sifat koleris dalam diriku. Achievement dan afiliasi ini sudah terpenuhi sama melankolis-phlegmatis-sangunisku (atau unsur tanah-air-udara).

Hey, kalo gitu, setidaknya aku butuh setidaknya sedikiiiiiit aja unsur api. Biar komplit dan seimbang. Aku butuh sedikit unsur api untuk bersenang-senang, sedikit untur api untuk memimpin (karena aku partner dan follower yang menyenangkan), dan sedikit untur api untuk sesekali berantem (untuk introspeksi kali, No)=p

Sebagian dari sifat-sifat elemen api –ternyata- juga dipunyai oleh sanguin (yang unsurnya udara). Ya iyalah, ga ada api kalo ga ada udara. Ya kan?? Saling dukung lah itu.. Misalnya soal optimisme, antusiasme, dan ekspresif. Ga heran dong, kalau sanguin dan koleris adalah bentuk campuran alami. Kan saling mengisi.

Berhubungan dengan empat jenis tempramen tadi, aku juga menyimpan beberapa artikel makanan apa yang cocok dan tidak cocok untuk kesehatan, penyakit apa yang biasanya menjangkiti, dan desain rumah seperti apa yang cocok dengan keempat unsur/elemen/karakter itu. Asik kan? Tapi ga kan dibahas di sini.. mungkin lain kali=)

Ada yang ga sanguin banget. Di sana dibilang sanguin itu suka jago memukau pendengar. Aku emang lumayan jago ngedongeng (ke anak-anak) karena ekspresif. Tapi pada kenyataannya, aku adalah sanguin yang ga bisa ceritain joke. Yang kupikir lucu pun jadi garing. Kesian malahan yang denger. Tapi kalau denger joke orang, saking polosnya, aku bisa ketawa ngakak dan selalu merasa itu adalah sesuatu yang baru.

Sebagai gabungan dari sanguin-phlegma, aku adalah orang dengan tingkat neuroticism rendah. Jadi hidupnya nyante... banget. Ketidaksempurnaan bisa jadi pemanis. Bahkan ketidaksempurnaan akan membuat sempurna secara keseluruhan. Untungnya, sebagai capricorn yang bertanggung jawab dan reliable, tugas-tugas dan assigments ga ada yang terbengkalai. Bisa kerja sendiri dengan rajin, bisa juga diandelin untuk kerja ramean di tim.

Memang ada beberapa kelemahan yang harus ditingkatkan. Tapi beberapa kelemahan justru bisa jadi kekuatan jika dipadukan dengan sifat pelengkapnya. Misalnya sebagai plegma, aku adalah orang yang konservatif dan bekerja secara konvensional, jadi aku akan mampu mengerjakan tugas semonoton apapun. Bagusnya, aku bisa mengerjakannya tanpa rasa bosan, dan tanpa tekanan, selalu semangat. Hal itu bisa terjadi karena ada sisi sanguin dalam diri.

Yang menurutku agak parah sebagai sanguin adalah mudahnya meng-iya-kan sesuatu, tapi cepat melupakannya. Ini terjadi karena antusiasme tinggi tapi punya rentang perhatian yang pendek. Jadi suka bikin orang koleris cepet marah dan orang melankolis jadi pundung. Padahal aku sebagai sanguin hepi-hepi aja dan ga ngerasa dosa. Makanya sekarang lagi belajar berkata “tidak!”. Sayangnya masih ga konsisten, kata “tidak”nya ga sepenuh hati. Walaupun sudah berteriak-teriak “tidak!” tapi tetep aja langsung dikerjakan dengan sepenuh hati. Di samping itu, dengan ke-naif-an seorang sanguin, i become a bad liar. Bagus sih bagus. Tapi udah jadi rahasia umum kan, kalo kepolosan sama dengan gampang diboongin.

Tadi udah bilang juga bahwa aku punya bawaan unsur bumi dari waktu lahiran (capricorn). Unsur ini ternyata ada hubungannya dengan sedikit sifat melankolis dalam diri. Misalnya dalam hal pengorganisasian dan keteraturan. Liat deh kalu aku sms. Abis titik harus spasi. Abis koma harus spasi. Padahal kan kalo pake esia lumayan 1 karakter satu rupiah! Dalam hal loyalitas juga, aku seperti melankolis sejati. Mau mengabdi dengan setulus hati. Setiaaa banget. Waktu dikerjain sih ga aneh. Tapi pas dipikirin, baru berasa aneh. Kayaknya ini juga ada hubungannya dengan unsur phlegma deh. Phlegma kan bisa jadi bawahan koleris paling favorit (kalau dimotivasi dengan tepat). O, satu lagi. Kalau soal duit, i’m more melanchole less sanguine. Maksudnya hemat. Beberapa orang sih pake istilah pelit. Hahaha... ah biarin! tapi untuk acara-acara afiliatif, hemat bisa jadi nomer dua ko=)

Yang berlawanan adalah... seorang sanguin hakekatnya jadi pusat perhatian. Pake baju paling modis, paling trendi, pake warna ngejreng. Tapi, seorang phlegma akan memilih gaya perawatan diri tingkat rendah. Sederhana, yang penting nyaman. Walau kadang ga enak dilihat. Heu..#p Tapi bagusnya, jika ada gabungan sanguin-phlegma, tentu saja jadinya adalah sebuah gaya yang nyaman, yang ga ikutin mode tapi selalu in. Karena pilihan gayanya adalah pilihan populer dan aman untuk dipakai sepanjang tahun (bahkan bertahun-tahun lamanya).

Smile for yourself
Thank you Allah, I am myself.

=)

...as long as Agustus...


Hmmm,


Aga sulit emang, merangkum satu bulan dalam satu postingan blog. Kata-kata akan jadi terlalu panjang untuk mengungkapkannya. Biar mata saja yang bicara..




Ni awal agustus ni.. waktu itu kita di Tanjung Enim. Sebenernya dalam rangka perjalanan dinas. Tapi ntah kenapa malah jadi sarana hedon.. Satunya waktu di air terjun. Satunya lagi jalan-jalan ke Tambang batu-bara. Asik banget deh=)



Nah, kalo yang ini, pertengahan Agustus. Kita ke Palembang. Pertama kalinya aku liat jembatan Ampera seumur idup. Kalo malem indah banget deh. Nah, kalo satunya lagi di Tugu Pertempuran 5 Hari. Tugunya gede banget deh. selain jalan-jalan, kita juga wisata kuliner. Sama, ini juga maksudnya perjalanan dinas. Ntah kenapa jadi kayak wisata ginih..




Ini ni pas wisudaan gelombang 4. Rekor ni, cowo 2003 ada 3 orang yang lulus. Jadi pengen wisudaan lagi deh. Senangnya.. Ayo yang lain menyusul=)



Nah, yang ini akhir Agustus beneran. Sama bapak-bapak SBA one-day-trip mancing di Cileles. Sekalian ngeliwet dan munggahan puasa. Eh, ternyata Pak Yayat jago pisan mancingnya. Iwan sama Rizky mau diajakin, tapi merekanya pada gawe.. Jadinya cuman Topan yang belajar mancing=)

***

Yah, itulah alasan mengapa saya lama tidak menulis di blog. Apa daya.. Sibuk banget kan.. (Hah, blagu!) Iya, hedonnya emang selalu dipoto. Tapi pas mandi keringat memeras otaknya ga ditampilkan. Hehehe x)


Makasih Ya Allah, untuk bulan Agustus yang penuh warna =)


Jumat, 12 September 2008

Which one do you prefer?

Hadi's, Rizal's, or Budi's


Hadi's

Waktu itu, gw nebeng pulang sama Hadi dari wisudaan anak-anak gelombang 4. Di jalan, tepatnya di depan Pabrik Grantex, gw liat ada tukang lengkeng yang tulisannya "Lengkeng 5000 pas". Nah, gw sama Hadi yang bisa dibilang doyan lengkeng, dengan maksud ngasi tau Hadi gw pengen beli, gw bilang: "Di, lengkeng tuh Di!" But he just go on and on. "Iya, No, lengkeng." then he said, "ya udah lah, ntar juga kalo udah jodo sama tu lengkeng, ntar di depan juga ketemu lagi. Dan sampai depan rumah gw, kita ga ketemu sama tukang lengkeng manapun (yang lagi jualan lengkeng).

Selanjutnya, di depan gang besar, Hadi nemu tukang kerupuk BKB (Bukan Kerupuk Biasa). Gw ngerasa dia mupeng banget, emang tu kerupuk keliatannya enak banget. Gw juga sebenernya mau. Tapi lagi-lagi dia lewatin. Ga lama dia kayaknya nyesel juga.. "Kapan lagi nemu tukang kerupuk kayak gitu ya?? di mana belinya juga ga ngerti. Heuheu.."

Rizal's

Waktu Ijal nganter gw pulang dari sama-sama setor laporan ke BPI, tiba-tiba aja kita ngomongin es kelapa muda. Dengan catatan hari itu adalah jam 4 sore di bulan Ramadhan, ngomongin es kelapa muda adalah godaan luar biasa. Dengan tekad membara kita harus dapet es kelapa buat buka, kalau bisa yang masih fresh. So, tukang es kelapa yang paling pertama kita temukan, langsung kita berhenti. Ijal malah beli kokomoan, langsung 4. Padahal yang ada di tempat itu cuman ada es kelapa yang udah dicampur sama susu n udah dibungkus, ga bisa custom sesuka kita. Ya sud, gapapa. Hore, kelapa muda!! Tapi ternyata, sampai depan rumah gw, ada sekian tukang es kelapa yang kita lewatin. Dari mulai yang masih pada utuh kelapanya, sampai yang udah siap saji. Bahkan di depan rumah makan padang aja* (tempat kita beli buat buka), ada. Ternyata masing-masing cuman bisa makan sebungkus. Tajil ini aja udah bikin kenyang..

*) Sebagai catatan, di rumah makan Padang itu tersedia Tunjang dan Otak. Hal yang ga setiap rumah makan Padang punya. Tentu aja, di sana selalu ada rendang. Nemunya juga ga sengaja, tapi Ijal rasanya sudah cukup puas dengan rasa dan harganya.. Maka sejak saat itu, kalau mau ke Padang, kita selalu mampir ke Talago Biru.

Budi's

Nah, kalo ini waktu Budi pengen dianter ke Jatos, cari celana kerja. Kebeneran gw lagi pengen jalan. Setelah muter2 di Pojok Busana, Cardinal yang budi kecengin ga ada yang warna item (padahal di sono berjajar celana Cardinal diskon 50% yang biru donker). Padahal, kalo udah dipake, siapa sih yang realise bahwa tu celana warnanya biru donker?? Tapi Budi ga mau kalo ga item. Ya udah, terserah.

Setelahnya, gw ajak dia ke bagian wanita. Dan mata gw tertumbuk pada sebuah blazer cantik warna biru tua. Modelnya oke banget! Dan ukurannya S!! Jarang toh gw langsung dapet ukuran S yang bener-bener S?? Gw cobain tu baju. Edun, kece berat. Pas banget di badan gw, tampak dewasa dan tampak eksekutif muda banget (sebenernya, modelnya rada ngatung gitu, tapi pas gw pake mah kayak ukuran blazer model biasa=p). Harganya? Well, buat blazer se-kece itu, harga segitu worthy lah. Mana pas lagi. Walau rada mahal buat ukuran baju yang biasa gw beli.. Akhirnya gw minta pertimbangan Budi. Dia bilang, "udah beli aja! Kapan lagi ke sini dan nemu yang langsung pas sama badan lo??" Iya juga. Akhirnya gw beli tu blazer. Dan sampai sekarang, tu blazer baru gw pake sekali doang.



***

Well, there are three ways people do with their chances. Gw sebenernya bukan mau menganalisis masing-masing orang berdasarkan cara mereka memperlakukan kesempatan yang datang, tapi... rasanya gw orang yang rada sulit buat memutuskan. Gw cuma ingin bercermin dari mereka. Misalnya masalah kerja. Apakah kita harus membabi buta cari lowongan kerja lalu masuk dengan cepat di tempat yang paling pertama manggil dengan resiko belum tentu cocok, atau dengan idealis nunggu sampai yang bener-bener cocok tapi ga tau kapan, atau mengambil kesempatan-kesempatan kecil yang ada tanpa bergerak kemana-mana??

Yah, gitu deh. Terkadang gw suka bingung. Sebenernya yang bener tuh yang kayak gimana sih??
- Yang pasrah dengan prinsip kalo emang jodo pasti ga lari kemana dan berarti yang lebih baik tetap menanti di depan sana (dengan resiko nyesel kalo ga dapet)
- Yang langsung go pada kesempatan pertama dan tetep stay di tempat itu aja (dan ga eksplor ke tempat lain untuk sementara waktu), atau
- Yang keukeuh sama prinsip dan ga melewatkan kesempatan..

Sekarang sih, gw tetep ambil dengan membabi buta kesempatan-kesempatan kecil yang datang sambil nunggu yang bener-bener cocok. Hahahaha.. Hasilnya? Ga jelek, I still do what i love to do, i get what i should get, and of course, tetap menyukuri bahwa kita masih diberi kesempatan untuk membuat pilihan-pilihan hidup. Alhamdulillah=)

Btw, kalau kamu milih yang mana??
(Bukan milih antara Hadi, Ijal, atau Budi.. tapi gimana cara kamu mengambil kesempatan)


Saking pengennya lengkeng itu, pas ada kesempatan ketemu sama tu tukang lengkeng, gw langsung minta setop dan beli. Ternyata 5000 (3 ons) itu dapetnya seuprit doang. Yang biasa dipajang bungkusnya tuh yang 10.000an (7ons). Ga bisa milih lagi. sama aja soalnya. Dan kualitasnya? Ya ampun.. ga banget deh. Udah bees kali ya? (akhirnya gw pilihin dan gw kupasin satu-satu bakal jadi campuran es sirup). Dan itu pun cuma bisa dimakan setengahnya dari yang gw beli. Dan mamah bilang, "..lain kali kalau mau beli lengkeng di Griya aja, bisa milih..." dan itu adalah tempat dimana Hadi selalu beli lengkeng enak.

=)