Kamis, 27 Maret 2008

My Chemical Romance

"Gw belum ngerasain chemistry-nya nih." Gubrak! Apaan tuh?

Seorang teman bilang, bahwa chemistry itu terjadi saat dia merasa (s)he is the one, "the one i wish to spend my time and life with.." istilahnya, orang yang paling doi sayang.

Hum... menurut gw, kalo punya chemistry tu... kayak yang diceritain orang2 soal jatuh cinta. Misalnya deg-degan kalo lagi deket2, ga enak makan, susah tidur, gugup kalo ngomong, jadi sering ngelamun en senyum-senyum sendiri, jadi emosional, pengen deket-deket terus... kayak gitu bukan?

Gw sih pernah sampe nangis gitu mikirin orang, merasa jealous, atau kangen berat misalnya. Tapi kemana tuh bagian jantung deg-degan, darah berdesir (halah!), muka memerah, keringetan, ga bisa tidur, panas dingin (btw kayak kena tipes ya?). Yah... atau setidaknya yang bikin gw ingin curhat dengan semangat ke orang lain kalo tadi kita ketemuan atau apaaa gt. Little things yang biasanya para abg rasakan. Harusnya sih pernah gw rasakan juga, tapi sensasinya udah lupa. Gw jadi ga yakin apakah gw pernah merasakan itu atau engga.. Kalo emang pernah, gw pingin rasakan itu sekali lagi. Kalo belum pernah, wah, gw harus merasakannya untuk orang yang tepat. Kemudian, chemistry itu akan gw jadikan semacam "petunjuk". Hehe5..

Ah, mungkin perasaan gw dewasa kali ya? Mungkin Allah tau, rugi kalo gw malah jadi ga bisa ngomong atau gugup kayak orang bego depan orang yang kita suka. Rugi bandar.. Tapi ko kalo "chemistry" pake istilah gw, orang yang kita sukai kayak jadi semacam virus (Virus2 Cinta-nya Dewi2), atau bahkan bayangannya saja jadi semacam The Ghost of You (MCR), membuat kita jadi berkata I'm Not Okay (MCR). Ah, namanya juga cinta. Apapun efek chemistry-nya, pasti kita pasti suka=D

Trus kemana aja gw waktu abg? Gw bukan tipe orang yang suka neriakin cowo2 basket, atau ngecengin kecengan umum di sekolahan; cowo keren super cakep tajir dan pintar yang wira-wiri di kantin. Seinget gw, kalopun dulu ada yang gw suka, mereka itu adalah orang yang.. yah, sulit diungkapkan dengan kata-kata=p

Ngomong2 soal chemistry, gw dapet rujukan yang bagus nih. Chemistry harusnya berhubungan sama ilmu-ilmu kimia, atau di tubuh kita, reaksi kimia itu gw asosiasikan dengan sistem hormonal. Ternyata ada beberapa hormon yang bertanggung jawab atas chemistry kita pada seseorang.

1. Pheromones
Katanya, kalo kita naksir seseorang, maka tubuh akan mengeluarkan wewangian khusus. Jika yang ditaksir merasa cocok dengan wangi tersebut, maka cinta pun akan berbalas. Dulu, gw diperkenalkan akan eksisnya hormon ini oleh seseorang... ini sama percis sama yang diproduksi ratu lebah untuk mengenali jenis lebah dari kawanannya.
2. Oxytocin
Hormon yang membuat kita ingin dipeluk atau dicium oleh orang yang kita sukai. Sangat berpengaruh dalam mendekatkan hubungan.
3. Vasopressin
Hormon yang mempengaruhi tingkah laku seksual seseorang dan tingkat kesetiaannya. Semakin tinggi kadar vasopressin, maka orang tersebut akan semakin setia pada pasangannya.
4. Dopamine
Hormon ini yang membuat orang yang sedang jatuh cinta akan terlihat tambah bersinar, tambah cantik... Karena hormon inilah yang bekerja pada tampilan fisik sehingga membuatnya jadi seperti itu. Oh, mungkin dopamine ini juga yang bikin kita jadi lebih centil dandan, semangat mandi, dan pake wangi2.
5. Neuropinephrine
Hormon pemicu semangat, memicu aliran darah untuk mengalir lebih cepat sehingga tubuh merasa energik dan gembira. Karena hormon ini maka orang yang sedang jatuh cinta akan merasa happy dan cerah ceria terus.

Nah, kalo gini kan terukur. Tapi, apakah dengan merasakan efek2 hormon di atas, kita udah bisa dikatakan "memiliki chemistry" pada seseorang? Hum.. kayaknya harus ada penelitian lebih lanjut deh. Gw yakin ada yang lebih dalam dari hanya sekedar "physical effect" yang kita bicarakan sebelumnya.

Lalu bagaimanakah korelasi antara intensitas (witing tresno jalaran suko kulino) dengan chemistry? Ada dua kemungkinan. Intensitas mengaburkan adanya chemistry itu, karena perasaan dirasionalisasikan sebagai teman. Kemungkinan kedua, intensitas justru menjadi katalisator timbulnya pengaruh chemistry. Butuh penelitian lebih lanjut juga nih kayaknya. Ini kan baru asumsi. Ada yang mau neliti?

PS.
Btw, I recomended "Ya Allah, aku jatuh cinta!" karangan Burhan Sodiq. So inspiring..

Tidak ada komentar: