Kamis, 27 Maret 2008

Want You to Know

Want you to know you make me happy
Want you to know you make me sad
(twice)

You are the best thing that i ever had..
(freelance Hellraiser)

Tau lagu ini ga? Ini lo... inget ga iklannya Sonny Ericson (pasangan lagi rayain sesuatu bedua dengan dengerin lagu pake earphone di atas gedung)? Liriknya emang cuma ini doang dari awal sampai akhir, diulang-ulang.

MENERIMA ORANG LAIN DENGAN TERBUKA

Kita biasa kan saling kasih feedback ke orang, baik itu untuk hal yang menyenangkan atau tidak. Terkadang kita terbiasa untuk bilang bahwa kita ga suka seperti ini, ga sreg dengan hal seperti itu, atau kecewa dengan yang bagian ini dan bagian itu.

Agak jarang kita mendengar komentar-komentar bernada positif. Biasanya jika seseorang melakukan hal-hal positif, kita bersikap biasa saja, dan menilai hal yang ia lakukan memang seharusnya, atau memang wajar untuk dilakukan. Akibatnya kita tidak memberikan cukup apresiasi.

Tau ga, ternyata apresiasi (istilah psikologinya "reinforcement") memiliki pengaruh pada (perubahan) tingkah laku kita. Apresiasi untuk hal-hal yang baik bisa dibilang reinforcement positif, sedangkan pernyataan ketidaksukaan bisa menjadi reinforcement negatif.

Inget anak-anak ya, kalo dibilangin "ga boleh!" mereka malah ngelunjak, malah penasaran. Disuruh ngapa-ngapain juga mereka ga mau, mereka nolak. Terus, kita mesti ngapain dong? Ya udah, kita bisa coba teknik reinforcement positif itu. Hal-hal baik yang dilakukan orang lain bisa kita apresiasi. Bilang kalo suka, bilang kalo itu bikin kita happy. Kalo gw pribadi sih, gw bisa semangat untuk melakukan lagi hal yang orang suka. Atau bahkan terpacu untuk melakukan hal yang lebih baik dari itu. Kalo kamu gimana?

Tapi, ga dilarang juga sih untuk ngasih kritik ke orang. atau bilang kalo kita ga gitu berkenan dengan ini dan itu karena alasan-alasan tertentu. Toh kita udah cukup dewasa. "want u to know, u made me sad" sama aja artinya dengan "jangan gitu lagi dong...". Tujuan kita mau bikin orang tambah baik kan?

Want you to know you make me happy
Want you to know you make me sad

Menerima apa adanya, bisa dengan berkata jujur sama apa yang kita rasa. U make me happy. U make me sad. Katakan alasannya. Dengan segala kelebihan yang bikin happy atau hal lain yang bikin sad, kita bisa bilang "You are the best thing that i ever had". Bukankah manusia menjadi sempurna dengan segala kelebihan dan kekurangannya?

...

MENERIMA DIRI SENDIRI DENGAN JUJUR

Kayaknya kita bisa mulai dengan mengapresiasi diri kita sendiri deh. Ya ga sih? Capek juga ternyata mikirin hal-hal yang ga kita punya, hal-hal yang ga terjadi sama diri kita, atau rezeki yang ga dateng ke tangan kita. Tapi seberapa banyak sih kita bilang kita suka sama apa yang kita punya, atau berbangga sama apa yang kita lakukan?

Gw mulai dengan memaafkan kesalahan diri. Menerima dengan terbuka apa-apa yang awalnya gw persepsikan sebagai kekurangan gw. Memastikan "kekurangan" diri tidak merugikan orang lain. Is that enough?

Mereka yang paling bahagia pun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik dalam hidupnya. Mereka hanya menjadikan apa yang yang datang menjadi yang terbaik bagi mereka.

Pernah baca Harry Potter? Um.. yang waktu Harry dapat cermin Tarsah? Dumbledore bilang bahwa orang paling bahagia adalah mereka yang hanya melihat dirinya sendiri di cermin, sesuai dengan keadaan dirinya saat ini.

Sebenernya gw mau ngomongin, betapa pentingnya sebuah apresiasi, atau umpan balik positif. Bisa bagi diri sendiri atau bagi orang lain. Gw aja lagi belajar. Gw pingin bisa.

Bicara pada diri sendiri:
Want you to know you make me happy
Want you to know you make me sad
You are the best thing that i ever had..

Ga ada orang lain yang lebih sempurna jadi diri kita selain diri kita sendiri.

My Chemical Romance

"Gw belum ngerasain chemistry-nya nih." Gubrak! Apaan tuh?

Seorang teman bilang, bahwa chemistry itu terjadi saat dia merasa (s)he is the one, "the one i wish to spend my time and life with.." istilahnya, orang yang paling doi sayang.

Hum... menurut gw, kalo punya chemistry tu... kayak yang diceritain orang2 soal jatuh cinta. Misalnya deg-degan kalo lagi deket2, ga enak makan, susah tidur, gugup kalo ngomong, jadi sering ngelamun en senyum-senyum sendiri, jadi emosional, pengen deket-deket terus... kayak gitu bukan?

Gw sih pernah sampe nangis gitu mikirin orang, merasa jealous, atau kangen berat misalnya. Tapi kemana tuh bagian jantung deg-degan, darah berdesir (halah!), muka memerah, keringetan, ga bisa tidur, panas dingin (btw kayak kena tipes ya?). Yah... atau setidaknya yang bikin gw ingin curhat dengan semangat ke orang lain kalo tadi kita ketemuan atau apaaa gt. Little things yang biasanya para abg rasakan. Harusnya sih pernah gw rasakan juga, tapi sensasinya udah lupa. Gw jadi ga yakin apakah gw pernah merasakan itu atau engga.. Kalo emang pernah, gw pingin rasakan itu sekali lagi. Kalo belum pernah, wah, gw harus merasakannya untuk orang yang tepat. Kemudian, chemistry itu akan gw jadikan semacam "petunjuk". Hehe5..

Ah, mungkin perasaan gw dewasa kali ya? Mungkin Allah tau, rugi kalo gw malah jadi ga bisa ngomong atau gugup kayak orang bego depan orang yang kita suka. Rugi bandar.. Tapi ko kalo "chemistry" pake istilah gw, orang yang kita sukai kayak jadi semacam virus (Virus2 Cinta-nya Dewi2), atau bahkan bayangannya saja jadi semacam The Ghost of You (MCR), membuat kita jadi berkata I'm Not Okay (MCR). Ah, namanya juga cinta. Apapun efek chemistry-nya, pasti kita pasti suka=D

Trus kemana aja gw waktu abg? Gw bukan tipe orang yang suka neriakin cowo2 basket, atau ngecengin kecengan umum di sekolahan; cowo keren super cakep tajir dan pintar yang wira-wiri di kantin. Seinget gw, kalopun dulu ada yang gw suka, mereka itu adalah orang yang.. yah, sulit diungkapkan dengan kata-kata=p

Ngomong2 soal chemistry, gw dapet rujukan yang bagus nih. Chemistry harusnya berhubungan sama ilmu-ilmu kimia, atau di tubuh kita, reaksi kimia itu gw asosiasikan dengan sistem hormonal. Ternyata ada beberapa hormon yang bertanggung jawab atas chemistry kita pada seseorang.

1. Pheromones
Katanya, kalo kita naksir seseorang, maka tubuh akan mengeluarkan wewangian khusus. Jika yang ditaksir merasa cocok dengan wangi tersebut, maka cinta pun akan berbalas. Dulu, gw diperkenalkan akan eksisnya hormon ini oleh seseorang... ini sama percis sama yang diproduksi ratu lebah untuk mengenali jenis lebah dari kawanannya.
2. Oxytocin
Hormon yang membuat kita ingin dipeluk atau dicium oleh orang yang kita sukai. Sangat berpengaruh dalam mendekatkan hubungan.
3. Vasopressin
Hormon yang mempengaruhi tingkah laku seksual seseorang dan tingkat kesetiaannya. Semakin tinggi kadar vasopressin, maka orang tersebut akan semakin setia pada pasangannya.
4. Dopamine
Hormon ini yang membuat orang yang sedang jatuh cinta akan terlihat tambah bersinar, tambah cantik... Karena hormon inilah yang bekerja pada tampilan fisik sehingga membuatnya jadi seperti itu. Oh, mungkin dopamine ini juga yang bikin kita jadi lebih centil dandan, semangat mandi, dan pake wangi2.
5. Neuropinephrine
Hormon pemicu semangat, memicu aliran darah untuk mengalir lebih cepat sehingga tubuh merasa energik dan gembira. Karena hormon ini maka orang yang sedang jatuh cinta akan merasa happy dan cerah ceria terus.

Nah, kalo gini kan terukur. Tapi, apakah dengan merasakan efek2 hormon di atas, kita udah bisa dikatakan "memiliki chemistry" pada seseorang? Hum.. kayaknya harus ada penelitian lebih lanjut deh. Gw yakin ada yang lebih dalam dari hanya sekedar "physical effect" yang kita bicarakan sebelumnya.

Lalu bagaimanakah korelasi antara intensitas (witing tresno jalaran suko kulino) dengan chemistry? Ada dua kemungkinan. Intensitas mengaburkan adanya chemistry itu, karena perasaan dirasionalisasikan sebagai teman. Kemungkinan kedua, intensitas justru menjadi katalisator timbulnya pengaruh chemistry. Butuh penelitian lebih lanjut juga nih kayaknya. Ini kan baru asumsi. Ada yang mau neliti?

PS.
Btw, I recomended "Ya Allah, aku jatuh cinta!" karangan Burhan Sodiq. So inspiring..

Somewhere Out There

Hum, agak miris. Tadi sore, sambil minum segelas moccachino hangat bersama keluarga, kita nonton tv bareng. Di luar hujan, dan berita di tv tidak ada variasi lain selain kenaikan harga telor cabe dan minyak, banjir di seluruh pelosok negeri, bertambahnya penderita gizi buruk, insentif dan disinsentif tarif listrik, macet dimana-mana, dan berita tentang sebagian orang yang masih tetap dapat menikmati kesempatan liburan ini, yang tampak tidak terlalu terpengaruh dengan berita-berita miris di televisi.

Saluran tv dipindah. Setelah berita, tentu saja ada acara infotainment dimana-mana. hampir setiap jam ada. bahkan di satu waktu bisa lebih dari dua tayangan. ini pun beritanya sama. tentang artis2 indo dan masalah kewarganegaraannya, dan CLBK beberapa artis. Saluran tv lain? Berbagai kontes nyanyi, lengkap ama penonton dan komentator. Bosan. Yah, untungnya masih ada tayangan yang segar. Tayangan tentang kuliner, terus tayangan tentang rumah dan desain interior agak menghibur kegundahan. Pemandangan yang tentu saja, lebih enak dilihat daripada rumah-rumah yang terendam banjir. Sedikit banyak, gw bisa empati sama yang terakhir ini, karena sedikit-banyak gw juga mengalaminya.

Itu deh yang bisa dilakukan di liburan panjang ini. Ngajedog di hareupeun tipi, hehehe=p Males lagian mau pergi2 juga. Udah ucjhan, betchek, gada odjeck (say with cinta laura style=p). Nonton Persib juga ga jadi..

Ada cerita bagus. Di depan rumah gw ada empang gede tuh. Masa-masa ujan gini, aernya lumayan banyak. Karena cukup dangkal, tiap siang ada segerombolan anak berusia 7-12 tahun mandi2 di sana. Pager rumah dijadikan kaitan untuk nyimpen baju. Kayaknya mereka seneng banget.. Kalo gw iseng ke luar, mereka yang lagi pada ngeringin badan di depan, langsung pada jumpalitan buat nyebur lagi ke air. Mereka kan pada ga pake baju, "Aya awewe euy, aya awewe!" kata mereka. Dasar bocah..

Ternyata pemandangan itu ga cuma ada di depan rumah gw. Anak-anak di Cirebon juga melakukan hal yang sama. Bedanya mereka main di lumpur bekas tegalan sawah. Dari ujung rambut sampai ujung kaki ada lumpur semua. Kayak luluran sama coklat! Tapi mereka bahagia banget. Setelahnya, mereka baru pada "mandi" di sungai yang jenis aernya sama percis sama empang depan rumah gw. Pas ujan, baru mereka balik ke rumah. Tayangan ini gw liat di tv7. Reportasenya soal anak-anak kurang mampu dalam mengisi liburan.

Hebatnya, tanpa diselang iklan, ada reportase dari kota lain. Reportase dari kota besar. Tentang liburan keluarga di wahana air Atlantis, Ancol. Tempat yang luar biasa luas dan bagus, dengan 9 kolam renang berbagai tipe yang bisa menampung sampai 30.000 orang. Can u imagine that? Ada kebahagiaan yang luar biasa juga di tayangan itu. Anak-anak yang nyoba luncuran air melingkar-lingkar, kolam arus, bahkan air terjun buatan. Tayangan ini gw liat juga di tv7. Reportasenya soal anak-anak di kota besar yang mengisi liburan.

Di akhir tayangan, setelah presenternya say goodbye, ada cuplikan kedua jenis liburan ini berganti-ganti. Sama-sama mengisi liburan, sama-sama main air, sama-sama penuh tawa, sama-sama basah. Yang berbeda hanyalah tempat dimana mereka merasakan kebahagiaan itu. Dan tentu saja, biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan tawa itu. Betapa berbeda. Terus terang gw miris ngeliatnya.

What an ironical thing. Kita ada di bawah langit yang sama, dan berpijak pada bumi yang sama. Gw ga bisa bilang dunia ga adil. Toh mereka mendapatkan kebahagiaan dengan cara mereka sendiri, kan? Gw ngaku, perasaan gw campur aduk. Antara bangga, haru, sedih.. Bangga karena gw masih bisa menikmati hidup apa adanya tanpa keluhan. Haru karena kebahagiaan mereka. Dans edih karena kesenjangan yang begitu besar di bumi Indonesia. Dan gw? Syukurlah gw merasakan kenyamanan gw sendiri. Ga lagi kena macet, ga nahan pipis, ga meriang, terlindung dari hujan, menyeruput secangkir mocccachino hangat, dan dikelilingi orang-orang yang gw sayang. I was feeling my own happiness. Gw ga bisa ga bersyukur saat itu. Makasih ya Allah.


Somewhere out there,
Someone's saying a prayer,
That we'll find one another,
In that big somewhere out there.

And even though I know how very far apart we are,
It helps to think we might be wishing on the same bright star,
And when the night wind starts to sing a lonesome lullaby,
It helps to think we're sleeping underneath the same big sky!
(Somewhere Out There, Phillip Glasser & Betsy Catchcart)

Aku Bisa

Kadang ku takut dan gugup
Dan kumerasa oh oh tak sanggup
melihat tantangan di sekitarku
aku merasa tak mampu

namun aku tak mau menyerah
aku tak ingin berputus asa
dengan gagah berani aku melangkah
dan berkata aku bisa

Aku bisa, aku pasti bisa
Ku harus terus berusaha
Bila ku gagal, itu tak mengapa
Setidaknya ku tlah mencoba
(Aku bisa, AFI Junior)

Oh dear, the time is coming up. Ga kerasa sudah hampir terlewati lagi satu tahap dalam pengerjaan skripsi. Setelah seminar usulan penelitian pada hari pendidikan nasional setahun lalu, pundung dua bulan setelahnya, memperbaiki nilai di SP gila-gilaan dua bulan setelahnya, baru balik lagi ke folder keramat di my kompi: SKRIPSI! Folder keren yang icon-nya special cuman gw yang punya (heheheh).

FORUM (revisi) --> SIDANG --> WISUDA!!

Agak lama emang prosesnya. Maju-mundur. Nyambi lagi di tempat penelitian. Rencananya sih jadi partisipan observation. Eh, malah keenakan... Feels like home, sih! Dengan alasan ga banget ninggalin Reza di tengah jalan (cuma alasan aja ko=p), akhirnya, target lulus Februari direlakan saja jadi Mei. Mei bulan yang indah, kan? Dah ga ujan, dan bunga-bunga lagi mekar dengan indahnya (secara Spring time).. Semoga waktu yang indah juga buat memulai sesuatu yang baru. Amin..

Nanti, setelah ga lagi menyandang status mahasiswa yang membanggakan dan melenakan itu, ada tanda tanya besar yang nemplok depan muka: MAU NGAPAIN LO? Hum... kerja. Ga banget deh, menjadi bagian dari satu dari sekian penganggur di Indonesia. Yang jumlahnya mungkin lebih dari hasil jumlah pelanggan telkomsel, indosat dan exelcomindo dikurangi pelanggan bakrie dan 3hutch dibagi tarif perdetik indosat... (yang nolnya per-sejuta itu loh! -lebay ah).

Pernah, rasanya begitu nyaman jadi mahasiswa. Apalagi mahasiswa tingkat akhir yang jadwalnya ga seketat dulu. Pulang bimbingan mampir BIP ato Jatos, nomat. Dari perpus mampir ke sekre, rapat (well, i luv it). Masih dikasih "jatah" pula. Ga mikirin kuis, UTS atau UAS. Kayaknya kita dimanjakan dulu sebelum masuk ke dunia antah berantah: dunia kerja. Gw tau, sesusah itu emang cari kerja. Sebanyak itu emang saingannya. Tapi, gw adalah salah satu orang yang pantas dapet kesempatan yang sama untuk dapat pekerjaan layak, yang (idealnya) sesuai dengan basic ilmu kita. Ya ga? Kualitas gw? Ya.. ga bisa dibilang jelek juga (PD dong!). Gw pantas bersaing (Amin!). Ya Allah, semoga ini bukan rasionalisasi saja...

...aku bisa, aku pasti bisa. Ku harus terus berusaha...

Mendapatkan pekerjaan yang layak, nabung buat kuliah S2, segera membalas jasa orang tua dan menabung untuk fase kehidupan selanjutnya... memastikan gw benar-benar berkontribusi bagi masyarakat dan ga cuman ngomong doang. Bisa jadi inspirasi bagi yang masih jadi mahasiswa... diundang jadi pembicara, didatengin buat jadi donatur... Asik kan? Menjadi bawahan yang diandalkan, rekan yang cekatan dan kompak diajak bekerja atau menjadi atasan yang baik pada akhirnya... Sip kan? Menjadi seorang anak yang dibanggakan, kakak dan Ipar yang menenangkan, istri solehah, mantu yang baik, atau pada akhirnya menjadi orang tua yang adorable. What a significant life! (istilahnya Gria).

...aku bisa, aku pasti bisa. Ku harus terus berusaha...

Okay!!! Stop dreaming and making plan! Then what the first step? Siap-siap buat forum besok. Bikin LPJ BEM. Sidang. Diantaranya ada jalan ke sekre buat rapat dan buka klasika kompas, bagian lowongan. Ke warnet, buka google cari kerjaan (sekalian buka fs sama yahoomail=p), ke job fair (ada tuh tanggal 17-19 di Graha Sanusi) sekalian nomat. Nice. Dan rencananya, pada hari wisuda, gw akan mohon izin pada atasanku untuk tidak masuk bekerja. (Artinya... pas wisuda gw udah kerjaaaaaa=D) AMIN!

...aku bisa, aku pasti bisa. Ku harus terus berusaha...

Sincerely,
Neno

Antara Kulkas, Kol dan Kopi

Di belakang rumah saya ada sebuah kulkas berisi orang

Gadis manis berada di dalam kulkas
Gemetar sekujur tubuhnya
malang nian nasibmu
kuingin menolong dirinya
...

Tapi bagaimana mungkin?
Jangankan menolong gadis itu.
Aku sendiri, berada dalam mesin cuci..
(Kulkas, The Panas Dalam)


Akhir-akhir ini nafsu makan gw lagi mengalami kelainan. Sebenernya sih sama aja. Bedanya, persediaan mie lagi abis, jadi ga ada yang bisa meredam rasa lapar. Ditambah lagi, tampaknya ga ada yang cukup peduli untuk beli lagi persediaan mie. Yang ada nasi. Alhamdulillah selalu ada nasi. Tapi nasi juga perlu pendamping dong, so i take a look at kulkas.

Kulkas, alias refrigerator. Kalo di The Sims, ini termasuk barang utama yang kudu ada di dapur, karena menyangkut kebutuhan pokok seorang Sims: makan. Kalo doi lapar, yang dituju adalah kulkas. Ga beda sama manusia. Jika tudung saji tak berpenghuni, selain liatin magic jar dan rak penyimpanan mie, kulkas akan menjadi atensi utama.

Ngomong-ngomong soal kulkas di rumah, jika gw melihat isinya baru-baru ini, yang menonjol adalah kol dan cabe rawit yang semakin menipis (tentunya selain bawang merah, bawang putih dan tomat yang selalu tersedia buat nyambel). Kolnya banyaaak banget. Buah tangan dari mamah gw yang lagi getol ke Tasik. Saking ga ada sayur jenis lain, kemaren-kemaren gw bikin mie pake kol. Bikin nasi goreng pake kol, bikin tumis pake kol. Semua pake kol. Gara-gara tempe mahal (ada salam dari kedelai) dan cuma ada kol, gw akhirnya bikin kol goreng tepung. Yah, lumayan lah. Walaupun agak maksa. Walaupun udah gila-gilaan makan kol, tetep aja tu kol belum abis dari kulkas.

Gw pikir, kol adalah sayuran yang cukup oke. Katanya sih, semua keluarga kol mengandung senyawa anti kanker dan merupakan sumber vitamin C, vitamin A, vitamin B1, serta mineral, kalsium, kalium, klor, fosfor, sodium dan sulfur. Kandungan serat kasar pada kol sangat tinggi sehingga dapat memperkecil resiko penyakit kanker lambung dan usus. Detailnya, dapat mengurangi terjadinya kanker usus besar sebanyak 66 %. Manfaat lain dari kol adalah dapat mencegah dan menyembuhkan luka lambung, menstimulasi kekebalan, menurunkan kadar kolestrol dalam darah serta dapat mencegah infeksi.

Gw juga ga yakin kol doang bisa ningkatin nafsu makan gila-gilaan. Tapi itu terjadi. Maksudnya, porsi makan gw lagi banyak banget. Porsi sarapan bisa seperti porsi makan siang dengan menu makan siang. Gw aja aneh. Ijal menyebut porsi gw dengan "porsi kuli". Di kantin, gw makan nasi setumpuk dengan mie goreng dan hampir tertarik dengan kentang balado (ada salam dari karbohidrat). Gw bercermin ke piring Lulu: kenapa gw ga tertarik sama cumi-cumi?

Katanya jangan kebanyakan makan kol juga sih, soalnya kandungan goitrinsnya dapat menganggu keseimbangan iodium dalam darah, ini dapat terjadi pada orang-orang tertentu yang menderita mag, gastritis dan perut kembung. Mengkonsumsi kol yang berlebih akan menyebabkan terbentuknya gas dalam lambung. Tetapi jika asupan iodium dari makanan lain seimbang, mengkonsumsi kol tidak perlu lagi dirisaukan.

Apakah gw makan kol berlebih bisa bikin mual? Sekarang gw lumayan sering mual.. Tapi setelah gw pikir-pikir, gw mual lebih sering setelah menikmati kopi deng. Ga kopi beneran, cuma moccachino atau kopi krim biasa. Kan asik tuh, minum kopi susu pagi atau sore2 sambil ujan.. Buat nyeling-nyeling teh. Trus, gw tanya Deta. Gw yakin doi pasti ngerti, karena ga akan lama lagi akan gw panggil dokter Deta. Katanya, di kopi ada kafeinnya (uhum..) yang kalo diminum bakal diserap oleh usus, trus masuk ke peredaran darah, bisa nambah suplai darah ke otak sehingga bikin segar. Sayangnya kafein juga memacu sekresi asam lambung berlebih melaui mekanisme neurohormonal (nah, bagian ini gw agak bengong... inget faal). Nah, di lambung yang sensitif, asam lambung itu bisa bikin mual atau perih. Pas gw baca bagian ini, gw inget kata-katanya Budi. Katanya itu gejala maag. Deta nge-iya-in lagi. Masa sih gw bergejala maag? Sejauh yang gw tau, gw ga pernah punya. Dipikir-pikir, ko bisa ya, napsu makan gw lagi gila-gilaan tapi ada wacana gejala maag?

Hum.. mungkin itu karena gw kebanyakan makan kol sama minum kopi (pada saat yang bersamaan) kali ya?
Wallahualam deh =D

If I Were You

Vantage Point,
bahwa kita butuh mata orang lain untuk mengerti.

Kemarin, malam Jumat tanggal 13, unintendedly, gw nonton sama genggong psycho. Days full of happines.. Awalnya merasa stressed out sama skripsi. Menyadari bahwa ada Jatos di Jatinangor, Gw, Mimz, Ijal, Windu melesat ma Blu ke 21, nonton 10.000BC. How can i regret it? Pulangnya kita nge-attack KFC, ketemulah sama Boyo, Rizky dan Aa Opan yang mo nonton juga. Ga sengaja, kita menemukan Wance-san lagi jadi artis, bantuin temen2 06 bikin film. Wah, pas banget nih sekalian reunian. Komposisi ini genggong pisan..=D Ngeliatnya aja gw jadi berasa muda lagi, kayak masih zaman semester 2-an. Berasa seumur aja sama angkatan 2006 (yee.. ngarep!)=p

Seusia ini kan sebenernya masih dalam masa transisi, dari remaja akhir ke dewasa awal. Daya tarik kebersamaan dengan genggong ini adalah pengaruh dari masa remaja gw. That's okay, "cause we are so young now... and when tomorrow comes you can do it all again", kata Andrea The Corrs. Yah, dinikmati ajalah ya..

Genggong ini akhirnya memutuskan untuk bersama-sama nonton. Takdir menyatukan kami dalam: The Vantage Point. Film terbaik dari tahun 2008 (triwulan pertama). Posisi Resident Evil, Transformer atau Die Hard bisa ga aman nih=p Gak lah. Kata Iwan, genre-nya beda. Ga ada yang akan menggantikan apapun. Kayak genggong ini, hehehe (apaan seeh?). Fyi, selain seru untuk ditonton bareng genggong (yang ada cowo-nya), film ini bisa direkomendasikan untuk nonton bersama gebetan kamu. Ini film yang brilian dan lengkap. Bahkan Ijal bilang, film ini TANPA CELA (walo ga pake Brad Pitt ato cewek se-sexy Angelina Jolie)--> Transformer aja masih ada yang Ijal protes.

Here we comes.

Di film ini, yang sebenarnya cuma menceritakan sekitar satu jam peristiwa, dipersembahkan 8 sudut pandang dari 8 orang yang berbeda. Dengan satu kebenaran. Penjahat sama lalakon sama-sama gw kagumi. Pokonya film ini mendebarkan, tegang... terkejut! lalu merasa puas pada akhirnya. Gila, parah, keren banget! Untuk merasakan semua sensasi itu, ternyata kita perlu punya sudut pandang orang lain. Sudut pandang kita belum tentu se-penting sudut pandang orang lain. Yang pasti, apa yang kita lihat dapat melengkapi suatu kebenaran. Dan orang-orang di sekeliling kita, walaupun hanya sepintas lalu, mungkin aja orang yang paling berpengaruh dalam kebenaran itu. Kita ga akan pernah tau yang sebenarnya, sampai akhir film itu selesai diputar.

Kebayang ya, dalam hidup ini, kita suka sok benar dalam memandang sesuatu. Karena kita cuma pake sudut pandang kita sendiri. Merasa diri paling benar, merasa diri paling berkuasa, merasa bersalah berlarut-larut, atau bahkan merasa diri paling menderita. Padahal, sebanyak apa sih kita menyisihkan waktu untuk turut merasakan sudut pandang yang berbeda? Dalam satu waktu yang sama, menjalani peristiwa yang sama dan menjadi bagian dari kebenaran yang sama.

We just do our part... but we can be a wiser man with use more than a pair of eyes. So, a point of event could us give more and more.. The truth, on a VANTAGE POINT. Yang bisa kita lakukan adalah menjadi diri kita yang terbaik dalam peran apapun, agar kita bisa bersyukur lebih banyak.


You seem to find the dark when everything is bright
You look for all that's wrong instead of all that's right
Does it feel good to you to lean on my parade
You never say a word unless it's to complain
It's driving me insane

If I were you
Holding the world right in my hands
The first thing I'd do
Is thank the stars for all that I have
If I were you

Look at what's around you now
More than you ever dreamed
Have you forgotten how just hard it used to be?

So what's it going to take for you to realize
That all could go away in one blink of an eye
It happens all the time

If I were you
Holding the world right in my hands
The first thing I'd do
Is thank the stars above
Tell the world I love that I do

Yeah if I were you
If I were you
(If I were you, Hoobastank)

Pemuja Rahasia

Gw pernah bikin dua buah tulisan dengan judul yang sama. Berarti ini judul session 3, the only one published. Ga perlu nunggu lama kayak Heroes. Lama banget gw nunggu Heroes session 2, setelah itu digantung lagi supaya pada akhirnya gw bisa liat session 3. Dasar raja tega..

The past, the present, the future.
Memories, reality, and hope.

Sebenernya gw mau membahas lagunya Yovie n Nuno yang "Dia Milikku". Lagu yang lucu banget. Panji suka banget lagu itu. Lusi, my bestfriend, juga suka. Gw juga suka, gara-gara ga sengaja nonton sinetronnya Putri Titian. Di lagu ini mereka saling sahut-sahutan merebutin cewe yang belum tentu juga mau sama mereka. Tapi intinya adalah mereka melalukan hal yang gentle: mereka bicara antar pria. Hehehe, walaupun mereka nyombong satu sama lain, ataupun mungkin, saling menyembunyikan kebrengsekan diri dari yang lainnya. Hehehe... Ngomong-ngomong, Yovie Widianto itu jenius banget ya..=D Jenius dan um.. jujur=p

Sebulan ngomongin cowo. Refresh banget deh. Apakah cowo begitu spesialnya untuk dibahas satu bulan penuh? Ya, tentu saja! Bahkan bisa jadi pembicaraan yang ga akan habis sampai seumur hidup kita. Tau ga, katanya lelaki itu akan bertanggung jawab terhadap empat perempuan dalam hidupnya: ibunya, saudara perempuannya, istrinya dan anak perempuannya. Sehingga seorang perempuan akan dipertanggungjawabi oleh empat orang lelaki: ayahnya, saudara lelakinya, suaminya dan anak lelakinya. Baiklah. Terima kasih ya Allah atas nikmat ini. Terima kasih atas petunjuk bahwa seorang lelaki setidaknya memiliki empat tanggung jawab dalam hidupnya, selain bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, perannya sebagai seorang lelaki.

Ini sebagai pembukaan buat tema blogs gw bulan Maret. All about life's soundtrack. Apapun yang gw tulis, bakalan ada soundtracknya. Asik kan?

Oya, satu lagi mungkin ya.. Sebenernya, para cowo akan tetep ingat cewe2 dalam hidupnya, bukan hanya sebatas "kesan", "pride" atau "memoar of achievement" berupa list cewe yang pernah didapatkan. Karena cewe di mata cowo bukan sekedar buku sejarah perkembangan atau penyempurna teori pubertas. Gw yakin itu. Kita juga ga harus menjadi spesial dalam hidup setiap orang. Yang penting adalah menjadi bermanfaat. Membuat orang bernafas lega ketika kita ada di antara mereka. Yang dirindukan ketika kita tidak ada (hehehe, mulai lebay...). Katanya, gw lupa sapa yang bilang, memperlalukan cowo yang baik adalah dengan mengerti dia sebanyak mungkin dan mencintai sekedarnya. Aman, kan? Kalo ga mau ngertiin cowo, dan hanya mencintainya aja, ntar kita malah sakit hati. Beda sama cewe: cewe harus dicintai dengan sangat dan ga usah coba-coba mengerti cewe. Ntar keburu frustasi, hehe.

Beberapa hal mungkin tidak akan bisa tergantikan oleh apapun, karena masing-masing punya tempatnya sendiri. Seperti kata Beyonce "Irreplaceable". Nyambuuung aja=p

Masih banyak waktu,
masih banyak kesempatan.
=D

Sincerely,
Neno

Mereka Bicara Antar Pria

Gw pernah bikin dua buah tulisan dengan judul yang sama. Berarti ini judul session 3, the only one published. Ga perlu nunggu lama kayak Heroes. Lama banget gw nunggu Heroes session 2, setelah itu digantung lagi supaya pada akhirnya gw bisa liat session 3. Dasar raja tega..

The past, the present, the future.
Memories, reality, and hope.

Sebenernya gw mau membahas lagunya Yovie n Nuno yang "Dia Milikku". Lagu yang lucu banget. Panji suka banget lagu itu. Lusi, my bestfriend, juga suka. Gw juga suka, gara-gara ga sengaja nonton sinetronnya Putri Titian. Di lagu ini mereka saling sahut-sahutan merebutin cewe yang belum tentu juga mau sama mereka. Tapi intinya adalah mereka melalukan hal yang gentle: mereka bicara antar pria. Hehehe, walaupun mereka nyombong satu sama lain, ataupun mungkin, saling menyembunyikan kebrengsekan diri dari yang lainnya. Hehehe... Ngomong-ngomong, Yovie Widianto itu jenius banget ya..=D Jenius dan um.. jujur=p

Sebulan ngomongin cowo. Refresh banget deh. Apakah cowo begitu spesialnya untuk dibahas satu bulan penuh? Ya, tentu saja! Bahkan bisa jadi pembicaraan yang ga akan habis sampai seumur hidup kita. Tau ga, katanya lelaki itu akan bertanggung jawab terhadap empat perempuan dalam hidupnya: ibunya, saudara perempuannya, istrinya dan anak perempuannya. Sehingga seorang perempuan akan dipertanggungjawabi oleh empat orang lelaki: ayahnya, saudara lelakinya, suaminya dan anak lelakinya. Baiklah. Terima kasih ya Allah atas nikmat ini. Terima kasih atas petunjuk bahwa seorang lelaki setidaknya memiliki empat tanggung jawab dalam hidupnya, selain bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, perannya sebagai seorang lelaki.

Ini sebagai pembukaan buat tema blogs gw bulan Maret. All about life's soundtrack. Apapun yang gw tulis, bakalan ada soundtracknya. Asik kan?

Oya, satu lagi mungkin ya.. Sebenernya, para cowo akan tetep ingat cewe2 dalam hidupnya, bukan hanya sebatas "kesan", "pride" atau "memoar of achievement" berupa list cewe yang pernah didapatkan. Karena cewe di mata cowo bukan sekedar buku sejarah perkembangan atau penyempurna teori pubertas. Gw yakin itu. Kita juga ga harus menjadi spesial dalam hidup setiap orang. Yang penting adalah menjadi bermanfaat. Membuat orang bernafas lega ketika kita ada di antara mereka. Yang dirindukan ketika kita tidak ada (hehehe, mulai lebay...). Katanya, gw lupa sapa yang bilang, memperlalukan cowo yang baik adalah dengan mengerti dia sebanyak mungkin dan mencintai sekedarnya. Aman, kan? Kalo ga mau ngertiin cowo, dan hanya mencintainya aja, ntar kita malah sakit hati. Beda sama cewe: cewe harus dicintai dengan sangat dan ga usah coba-coba mengerti cewe. Ntar keburu frustasi, hehe.

Beberapa hal mungkin tidak akan bisa tergantikan oleh apapun, karena masing-masing punya tempatnya sendiri. Seperti kata Beyonce "Irreplaceable". Nyambuuung aja=p

Masih banyak waktu,
masih banyak kesempatan.
=D

Sincerely,
Neno

What's Learned from "My First"

Selamat datang di dunia yang menurut gw.. Cowo Banget! (Walaupun ga juga, banyak juga perempuan gagah jelita yang ikut=p) Kemarin, tanggal 21 Februari, adalah my first time ikutan.. aksi. Ga seru ya? Tapi pertamanya gw emang ga pernah mau ikutan aksi. Anti banget. Trus kenapa ikut aksi? Karena gw jadi seksi acara. Seksi acara, padahal ga pernah ikut aksi sebelumnya? How could it be?!

Yaiyalaya.. konsepnya kan kampanye. Kampanye "Aku Cinta Unpad". I do, I love it. Secara udah mau pisah. Jadi, waktu yang tersisa akan gw pake sebaik-baiknya untuk memanifestasikan rasa "sayang" ke Unpad. Sayang berarti peduli. Gw peduli banget, demi melihat Unpad mencapai hal-hal yang lebih baik. Atau setidaknya, berusaha memperbaiki Unpad sehingga menjadi Unpad yang lebih baik. Ini namanya politis dengan pendekatan afektif, soalnya pake kata-kata cinta. ho5. Aksi-nya sendiri memang menjadi aksi yang berbeda dari biasanya. Liatin segitu banyak orang pake jas almamater selain pas PMB lumayan menakjubkan, ampir 600 orang lo! Setengahnya cowo! (so what?) Gw sendiri ga ikut aksi, cuma jadi EO, dan memastikan ga ada tindakan anarkis. Anarchism never work to me, lagipula gw ga suka. Bukan tipe gw dan gw sebisa mungkin menghindari hal itu, dengan daya dan kemampuan gw tentunya.

Mengingat tema bulan ini adalah cowo, maka gw akan mengangkat topik yang berhubungan dengan hal tersebut. Tentunya berdasarkan pengalaman pertama gw yang kemarin itu; bersama cowo. Ada beberapa hal lagi yang gw pelajari dari cowo2, ehm, dari... pria.

Diantara "keganasan" cowo2 yang bisanya terpancar sangat kuat ketika aksi, gw melihat kelembutan. Kelembutan dan kepedulian yang sangat terhadap sesamanya, kaum perempuan. Mereka jagain banget! Diantara semburan adrenalin untuk memanifestasikan kata "menyerang", beberapa cowo yang menjadi pemimpin menggunakan "otak logis" mereka sebelum bertindak. Diantara "teriakan-teriakan" mereka, mereka toh bisa memberikan pengertian terhadap apa yang mereka lakukan. Dan diantara kehidupan mereka yang bersahaja di kampus, ternyata mereka memiliki kekuatan dan kemampuan yang.. tidak kusangka-sangka. Detailnya.. cukup melelahkan mata kalo gw tulisin disini. I think the resume is enough=p

Banyak hal yang sebelumnya ga gw pahami, kalau aja gw ga mengambil kesempatan untuk "my first time" yang satu ini. My outbox turn to be my inbox right now. Hm, apakah potensi ke-naif-an gw masih ada ya? Biarlah, kali ini gw lagi memanjakan diri untuk hanya melihat kebaikan dari cowo2 semata. Gw sih ga menutup mata terhadap hal-hal lain yang mungkin dilakukan cowo-cowo. Ya, hal-hal "bandel" khas cowo. (Apa cobaaaa?) Tapi kali ini, yang terlihat di hadapan gw adalah cowo-cowo yang gw deskripsikan di atas. Cowo-cowo yang turn to be "a man". And I trust them, for more.

Cukup satu dua orang cowo aja yang menampilkan hal-hal buruk. Yang penting, selebihnya yang gw liat adalah cowo2 baik yang gw sayang. Gw suka banget punya perasaan ini. "Sayang", tapi ga ada cemburu, ga dikacaukan oleh passion. "Sayang" yang tumbuh karena naluri. "Sayang" yang tumbuh karena waktu. "Sayang" yang tulus karena gw menghormati mereka seperti adanya mereka saat ini. "Sayang" yang profesional dan non-posessif. Bukan sekedar sayang yang berasal dari mata turun ke hati (halah, kek ngedangdut).

Hehe, emang ada "sayang" yang kayak gitu? Abisan gw ga tau lagi, apa padanan kata yang tepat untuk menggambarkan persepsi gw terhadap mereka (heuheuheu, inget v-klip Letto yang permintaan Hati?). "Salut" aja mah ga cukup. "Sayang" mungkin tepat, karena gw bisa melihat mereka dengan senyum dan hati yang bangga (kayak nyokap2 yang liatin anaknya nge-gol-in bola pas pertandingan).

Lebay aaaaaah. Biasa aja kali, No!

Sincerely,
Neno

Cowo Dewasa

...bahwa ini bukan tentang usia

Waktu tidak bisa dicegah untuk berhenti;
seperti kamu tidak bisa mencegah temanmu untuk tumbuh
dengan kedewasaan mereka.
(Lusiana, 2007)

Tempat ini, Unpad, penuh sama mahasiswa ganteng, pinter, baik hati dan membanggakan. Konsekuensi dari kuliah disini adalah menjadi teman mereka, menjadi bagian dari mereka. Thanks God, gw belum pernah diberi kesempatan untuk mengenal karakteristik orang yang tidak seperti itu. Atau setidaknya, ketika bersama gw, mereka tidak menampilkan perilaku-perilaku yang tidak seperti itu. Gw pikir ini anugerah, bahwa lingkungan kita menentukan kita. Atau sebaliknya; kita menentukan lingkungan kita.

Sayangnya, sebagian besar dari mereka adalah brondong (especially buat gw). Jadi, kalo gw ngecengin mereka, gw khawatir memupuk potensi "tante girang" yang mungkin ada di tiap wanita. Bukankah itu hal yang sangat parah?

Lebay banget sih, No?

Sebenernya ga masalah kan? Kalau kita, atau kami wanita, bersama seorang pria yang lebih muda? Adik gw (cowo) menikahi seorang yang lebih tua. Temen gw (cewe) pacaran sama cowo yang lebih muda. Bahkan Nabi Muhammad menikah dengan Bunda Khadijah. Apa itu jadi masalah? Ternyata engga, sodara-sodara (Alhamdulillah...=p)

Karena ternyata, umur bukanlah satu-satunya penentu kedewasaan seseorang. Dewasa bukan uji statistik yang butuh data-data kuantitatif seperti jumlah umur, berapa pasang baju yang dia punya, berapa jumlah buku yang udah dibaca atau segala hal yang berhubungan dengan angka. Dewasa lebih kepada analisis kualitatif. Dimana "pengalaman" menjadi sesuatu yang diperhitungkan. Apa aja pengalaman yang dia jalani. Bagaimana dia bisa jawab pertanyaan "mengapa" dan "bagaimana". Dewasa bukan hanya pertumbuhan fisiologis, tapi lebih kepada perkembangan psikologis seseorang. "Grow" dan "development" tentu punya makna yang berbeda kan?

Cowo dewasa sangat populer di kalangan cewe2. Gw pernah bertanya pada seorang teman, "emang lu cari cowo yang kaya apa sih?" trus dia jawab "yang dewasa, No..." See? Yang dewasa, lo. "Emang yang dewasa tu yang kayak apa?" trus dia memandang ke langit dan tersenyum, "um... yang... hihihi..." (apa tuh maksudnya?)

Ga semudah itu memang untuk tahu cowo dewasa itu karakteristiknya kayak apa. Cewe yang emang hidupnya pake hati, hanya bisa merasakan. Dan mata hanya bisa membuktikan. Tapi, ada teorinya nih...

Jika ditinjau dari sudut pandang psikologi perkembangan Hurlock (1978), pada usia 18-25 tahun (masa-masa jadi mahasiswa) individu berada pada masa remaja akhir dan masa dewasa awal (masa transisi) yang disebut sebagai young adulthood.

Ciri-ciri yang menandai kematangan fungsi psikologisnya antara lain: mampu bereaksi secara berbeda dalam berbagai situasi, dalam berhubungan dengan orang lain membina dengan saling ketergantungan (bukan kebebasan atau ketergantungan mutlak), menunjukkan aktivitas partisipatif, peka terhadap kebutuhan orang lain, mau memikul tanggung jawab sebagai orang yang dewasa dan menunjukkan perhatian terhadap lingkungan, mempunyai prinsip moral yang tidak didasarkan atas paksaan atau ketakutan terhadap otoritas tetapi atas dasar keyakinan pribadi.

Tujuan perkembangan pada rentang usia ini adalah menjadi manusia dewasa yang sanggup bertanggung jawab sendiri dan mandiri. Perkembangan itu sendiri dipenuhi dengan berbagai macam perjuangan sepanjang hayat. Hal ini akan tercapai apabila individu mendapatkan latihan dan kesempatan yang intensif dalam menghadapi dan memecahkan persoalan yang dihadapinya. Tiap orang beda2 la ya.. Untuk jadi dewasa, treatmentnya emang bisa beda2; medianya beda, caranya beda, prosesnya beda.. Yang pasti, sesuai sama kebutuhan setiap orang (yang akan kita bahas di lain kesempatan).

...

Usia tidak menjamin kedewasaan seseorang.
Dan… dewasa juga tidak berarti tidak berbuat keliru.

Dewasa bisa dilihat dari usaha untuk meluruskan dan bertanggung jawab terhadap kekeliruan yang telah dilakukan. Plus, kemampuan untuk memutuskan hal-hal yang berguna bagi dirinya. Mandiri, bo. Dan semua ga instan, semua itu butuh latihan, semua butuh proses.

Hm, "cowo dewasa" sound interesting. and Thanks God, ini bukan tentang usia. hehe5.

Sincerely,
Neno


Cowo di Mata Gw

Mungkin benar adanya, kalau cowo-cowo emang lebih kuat. Sekali mereka hancur, mereka akan baik lagi. Berkali-kali lu dihancurkan, tapi sebanyak itu pulalah mereka bangkit. Sebanyak itu pulalah tertemukan seorang Puteri. Kejadian ini ga cuman kejadian sama satu atau dua cowo semata. Sekian banyak cowo yang udah curhat sama gw, dan sebanyak itu pulalah gw belajar dari mereka (dan mempelajari mereka, hehe=p). Dan tentu saja, gw belajar banyak dari lo, seorang cowo. Mungkin salah gw juga kalo gw terlalu menggeneralisir. Ga adil buat sebagian cowo lain, bukan?

Gw selalu berusaha untuk memandang cowo secara sejajar. Yah, ga juga sih. Selebihnya gw selalu menempatkan mereka di atas gw dan "menyanjung" mereka lebih tinggi. Gw ga akan melihat cowo-cowo hanya sebagai bilangan, tapi selalu memperhitungkan mereka (haha, dasar oportunis!). Mereka eksis! Mereka berhubungan! Mereka berpengaruh! Mereka harus dianalisa pake dua metoda sekaligus; secara kuantitatif dan kualitatif! Mereka bisa dibandingkan, tapi harus diingat bahwa masing-masing dari mereka adalah spesial. (Oke, jadi bagaimana hipotesisnya?). Emang sulit mengerti mereka, tapi kalau mau sedikit usaha, perilaku cowo bisa diramalkan. Tapi, beberapa hal tak terduga yang bisa mereka lakukan memberikan nilai tambah bagi mereka. Ngaku deh, selain punya kekuatan, mereka punya juga titik lemah (harta, tahta, wanita), utamanya WANITA! (and I’m one of them!) Mungkin karena itulah, gw bisa memandang cowo secara sejajar (karena emang mereka manusia juga=p), dan sekaligus menghormati mereka karena lebih ”tinggi”. Gw ga mau ada di atas mereka, kaum cowo. Karena, tetep aja pada akhirnya mereka akan jadi imam buat cewe, buat gw. Dalam kesejajaran itu, gw menghormati mereka, menghargai mereka. Dan lu juga, tentunya.

Cowo emang punya kekuatan untuk berjuang dan menerjang tantangan. Tapi jangan menyanggah, kalau cewe-cewe juga punya kekuatan tersendiri. Tapi lebih kepada kekuatan untuk bertahan, kekuatan untuk tabah, kekuatan untuk menahan rasa sakit. Yang tetep bisa senyum saat dirinya sakit, yang tetep bisa ngasih kekuatan pada saat dirinya lemah. Ah, gw bangga jadi perempuan=D

...

Gw ga kabur. Gw cuma perlu ngasih waktu buat diri sendiri, biar bisa berpikir lebih jernih. "Kabur" hanyalah sebutan. Kalo gw pikir-pikir, sebenernya yang suka lari itu cowo loh. Mereka healing dengan berlari mencari pengganti. Mereka pergi dari kenyataan bahwa mereka tidak bisa mempertahankan apa yang mereka punya. Dan karena mereka punya kekuatan buat berjuang, maka mereka 'berjuang' untuk mendapatkan sesuatu yang lain. But, it’s OK. Emang harusnya kayak gitu ko. Oo... Life goes on, and It’s only gonna make me strong. It’s a fact. Once you get on board, say goodbye cause you can’t go back (halah, kok gw malah nyanyi).

Menghadapi realita bukan hanya berlari dan mencari pengganti, tapi juga bertahan. Gw bertahan, gw menghadapinya. Gw setuju banget. Gw berkuasa untuk mengubah hasil akhirnya, dengan cara memodifikasi tahapannya. Gw cuman pengen setiap orang itu berbeda, dan menjadi spesial dengan cara mereka sendiri. "Kabur" gw adalah bagian dari modifikasi.

So, gw juga memuji cowo-cowo yang hidup pada masa sekarang, menjalani hidup hari ini dan merancang segala sesuatu untuk melangkah ke depan tanpa harus terbayang-bayangi masa lalu: DENGAN EFEKTIFITAS WAKTU. Hehe. Gw harus belajar lebih banyak dari kalian.

Sincerely,

Neno

Hum.. Untitled

Coba deh, stel lagunya Malique n the Essential yang Untitled. Itu salah satu fav gw loh.. Kalo baca ini pake iringan lagu itu, asik juga kali ya...=D

...

Gw pernah bilang sama Beti berdasarkan pengalaman gw, bahwa ketika kita mulai merasa seseorang terlihat begitu tinggi di hadapan kita, atau kita merasa bersalah karena merasa seseorang ada di bawah kita, yang harus kita lakukan hanyalah mengambil jarak, sehingga kita bisa merasa sejajar lagi. sehingga kita jadi kembali lebih wajar memandang sesuatu, tidak menilai diri sendiri terlalu rendah atau terlalu tinggi, yang membuat kita jadi merasa sesak sama berbagai hal yang ga perlu.

Ada orang yang pernah bilang, gw adalah jenis cewek yang cuma sempurna jadi sahabatnya cowok, dan bukan sesuatu yang lebih dari itu. Ketika mereka mempercayai gw, dan benar-benar menjadikan gw subjek untuk menjadi rekan bicara, gw bisa deket sama mereka. Gw tau tipe luar-dalamnya cewek yang disukai dari masing-masing sahabat cowo gw. Bahkan gw udah jago untuk melihat benang merah antara nama-nama yang disebutkan sama beberapa cowo. Gw bisa membantu mereka menarik kesimpulan kenapa mereka bisa menyukai orang yang tampaknya punya sifat yang beda jauh.

Ada lagi yang bilang (cowo), gw bagus jadi pendamping. makanya gw difavoritin jadi orang nomer 2. Bukan pendamping dalam arti menjadi pasangan, tapi dalam konteks mengiringi, seperti layaknya gw tetap menjadi seorang sahabat setia pada saat seseorang (cowo) memiliki seorang pacar.

Gw tau, gw berhak dapat cowok. Gw berhak disayangi oleh cowok seperti yang sabahat2 gw lakukan pada pujaan hatinya masing-masing. I just have to meet the right man. Tapi gw pikir saat ini belumlah waktunya buat gw. Ketika ada cowo yang mau mencurahkan perhatian dan waktunya buat gw, tapi gw malah ga yakin. Dan untuk cowo yang sekualitas itu, dia harus mendapat balasan yang layak. Gw belum sanggup menjanjikan bahwa gw bisa ngasih kelayakan itu. Waktu dan perhatian sebanyak yang bisa ia janjikan ke gw.

...

Gw ga bisa melakukan semua hal
Tapi (ternyata) ada beberapa hal yang bisa gw lakukan (di luar sana)
Jadi, karena gw ga bisa melakukan semua hal
kenapa gw harus menolak melakukan hal-hal
yang bisa gw lakukan?

I'll do what I can do
Bukan sekedar I'll do what I wanna do

Stuju?

Sincerely,
Neno

Tentang Cowo Brengsek

Katanya, ada dua tipe cowo di dunia. Sebagian diantaranya homo, dan sisanya brengsek. Apa yang bisa gw harapkan dari cowo?
Gw akan mengulang pertanyaannya Kak Ai:
"Kenapa sih cewe suka sama cowo brengsek?"

Gw punya dua jawaban.
Pertama, cewe ga mau sama cowo homo. Cowo homo ga akan suka sama cewe. Ga ada pilihan lain, yang ada cuma cowo brengsek. Kedua. Biasanya, cowo brengsek tau apa yang cewe mau. Dan cewe akan tergila-gila sama cowo brengsek. Ciri-cirinya: punya tampang lumayan enak diliat, punya suatu pride dan rasa PD yang cukup, dan memiliki hawa kenyamanan yang bisa ditularkan kepada cewe2, membuat mereka merasa spesial (walau sebenernya ga juga).

Gw pernah sayang sama cowo brengsek, temen-temen gw ada bakat jadi cowo brengsek*, ada yang masa lalunya brengsek.. pokonya brengsek. Ntah kenapa gw suka aja sama mereka. Tetep merasa nyaman dengan mereka.

Bisa ga sih seorang cowo cuma cinta sama satu cewek aja dalam hidupnya?
Kenapa juga cowo lebih cepat melupakan cewe yang mereka sayang dan segera cepat menemukan penggantinya?
Kenapa sih harga diri cowo itu setinggi langit?
Kenapa kebanyakan cewe suka sama satu jenis cowo doang? Jadinya kan rebutan? Beberapa cowo ga laku-laku, sedangkan beberapa lainnya jadi rebutan cewe2. Apa emang cowo berkualitas harus diperebutkan? Kalau itu benar-benar terjadi, sang cowo akan berubah menjadi cowo brengsek.

Hah, masa sih yang membuat cowo jadi brengsek itu karena kelakuan kaum cewe juga? Emang pesona wanita itu menjebak.

Trus apa dong fungsi cowo di dunia? Gw yakin ga sekedar buat dilapin keringetnya abis main futsal, ato karena dia bisa niupin kelilipan di mata kita.

Cowo brengsek itu bisa sangat membuat kecewa. Sampai memaki dan mengutuki mereka setelahnya. Agar mereka menyesal telah menjadi laki-laki (lebay emang kalo cewe lagi marah). Tapi ga lama kemudian, cowo brengsek kembali dibela, dari hati sendiri.

Hah.. cape. Ngemeng apa aja gw tadi? Dasar cowo brengsek!
Gapapa cowo brengsek, asal kalo sama gw dia insyaf.

Haha.

...

Haha.

Berita bagus ni. Ternyata di dunia ini ada satu lagi tipe cowo. Yang tersembunyi dari dunia, karena di properties hidupnya, udah di-set jadi hidden. Banyak orang yang ga bisa liat tipe cowo ini. Cuma cewe2 "berhati bersih" dan "berilmu tinggi" yang bisa mendapati cowo jenis ini. Dia harus mampu memfungsikan menu tools dan ngutak-atik folder option-nya. Tapi ga mudah juga jadi cewe tipe ini. Cape deh. Tapi dunia emang wahana perjuangan. Dan cowo jenis hidden ini akan gw temukan suatu saat nanti. Amin. (Abis ditemukan diapain dong? ya diperjuangin dong... hehe).

Brengsek means Menyebalkan.

Sincerely,
Neno

Resolusi 2008

Lets start with smile =)
Kurang lebar =D

Semoga ga telat untuk beresolusi. Tahun ini saatnya mulai berbagi. Sayang empat taun catatan analisis eksistensial gw hanya terpuruk di folder personal. Beberapa sekarang, bolelah mulai dibagi-bagi. Banyak berbagi, banyak mendapat (dasar oportunis!). Vicarious learning is a legal thing, right? We do it naturally.

  1. Lulus bulan Februari (Wisuda Mei)
  2. Mendapat pekerjaan (magang) sebelum di wisuda.
  3. Mendapat pekerjaan yang sebenarnya setelah wisuda
  4. Baca Harry Potter and The Deathly Hollows (chekc! Big Hug 4 Lusi. Mmuah!)
  5. Naik ke minimal salah satu gunung yang ada di Pulau Jawa.
  6. Ke Jogja.... wajib liat Patuk's City Lite yang terkenal itu.
  7. Menyelesaikan LPJ sekre dan mendapatkan menteri kesekretariatan baru
  8. Memakmurkan blog di fs. Minimal dalam sebulan mem-post dua buah tulisan bermakna.
  9. Ngumpul dan bikin acara spesial sama naik gunung geng
  10. Ngumpul dan bikin acara spesial sama BEMers geng
  11. Ngumpul dan bikin acara spesial sama temen-temen SMA geng
  12. Menyentuh air laut
  13. (hidden)
  14. (hidden)

Hum... ini bulan Februari 2008. I missed January to write my blog. Tapi gw masih punya sebelas bulan remaining. What I can do in January, akan gw ceritakan kemudian. Bulan ini, katanya bulan cinta. Tapi ada imlek juga. Kalo disuruh milih dua tema itu, gw bingung. Imlek ga ngerayain, cinta? um.. cinta yang mana nih? Dian Sastro, Ririn Aryanti apa Acha? Daripada ngomongin cinta, gw lebih suka ngomongin cowo. Jadi, bulan ini, gw akan eksplor cowo2. Gw akan belajar dari mereka. Ga, kita akan belajar sama-sama. Buat lu yang ngerasa ngerti cowo, ayo diskusi di sini sama gw.

Kalo ada yang comment tentang kriteria cowo idamannya di blog gw, ntar gw post juga nih catetan gw. Kebeneran waktu beres2 pasca kebanjiran, gw nemu catetan itu. Catetan fosil dari masa lalu. Masa-masa gw masih lincah.. Ternyata ga banyak berubah gw.. Hehehe... So, there you go=D

Sincerely,
Neno